
PSBB Berlanjut, Sesi II IHSG Masih Rawan Koreksi

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Jumat (17/7/2020) mengalami koreksi yang sebesar 10,79 poin atau 0,21% ke level 5.087,58 di tengah perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna memitigasi penyebaran covid-19.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada sesi I nilai transaksi mencapai Rp 3,68 triliun, dengan investor asing jual bersih (net sell) sebesar Rp 71,94 miliar di semua pasar. Sementara volume transaksi tercatat 4,69 miliar unit saham dengan frekuensi sebanyak 344.207 kali transaksi. Ada 200 saham yang turun, sementara naik sebanyak 170 saham dan stagnan 177.
Saham-saham yang turun di antaranya saham PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) (-6,20%), PT Envy Technologies Tbk (ENVY) (-4,13%), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) (-3,39%), sedangkan PT Elnusa Tbk (ELSA) (-3,28%) dan PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) (-2,23%).
Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Bank Rakyat IndonesiaTbk (BBRI) dengan jual bersih sebesar Rp 99 miliar dan PT Telekomumikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 38 miliar.
Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Astra InternasionalTbk (ASII) dengan beli bersih sebesar Rp 32 miliar dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 11 miliar.
Koreksi IHSG hari ini terdorong oleh penurunan bursa Wall Street yang menjadi barometer bursa saham global. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 135,39 poin atau 0,5% menjadi 26.734,71, Nasdaq ambles 76,66 poin atau 0,7% menjadi 10.473,83 dan S&P 500 merosot 10,99 poin atau 0,3% menjadi 3.215,57.
Pelemahan Wall Street terjadi setelah rilis data dari Departemen Tenaga kerja AS yang menunjukkan bahwa klaim pengangguran awal mingguan naik 1,3 juta dalam pekan yang berakhir 11 Juli. Angka itu lebih tinggi dari proyeksi ekonom yang disurvei oleh Dow Jones yang memperkirakan kenaikan klaim sebanyak 1,25 juta.
Sementara dari bursa saham kawasan Asia lainnya diperdagangkan bervariatif, Hang Seng Index di Hong Kong naik 0,56%, Nikkei di Jepang terdepresiasi sebesar 0,48%, sedangkan Indeks STI di Singapore turun tipis 0,01%.
Pada perdagangan sesi II IHSG diperkirakan masih bergerak terbatas, bahkan cenderung koreksi dengan indikator BB yang berada di area pivot, dikombinasikan RSI yang berada di area overbought.
Simak analisis teknikal di bawah ini.
![]() Analisis Teknikal |
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area pivot, dengan garis BB yang datar, namun mengarah ke atas, maka pergerakan selanjutnya masih terbatas atau sideways.
Untuk melanjutkan penurunan dari sesi sebelumnya, perlu melewati level support selanjutnya yang berada di area 5.070 hingga area 5.035. Sementara untuk merubah bias menjadi bullish perlu melewati level resistance yang berada di area 5.110 hingga area 5.145.
Sementara itu, indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) yang menggunakan pergerakan rata-rata untuk menentukan momentum, dengan garis MA yang berpotongan di wilayah positif, maka kecenderungan pergerakan untuk menurun atau koreksi.
Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Saat ini RSI berada di area 58, dengan garis yang menunjukkan pergerakan naik, maka IHSG berpotensi masih mengalami penguatan kendati terbatas karena RSI sudah berada di area overbought.
Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang berada di area pivot dengan garis stabil, pergerakan selanjutnya kemungkinan masih terbatas bahkan cenderung terkoreksi karena MACD dan RSI yang sudah overbought.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500