Cuan Warren Buffet Rp 600 T, Setara Dana Pemulihan Ekonomi RI

Roy F, CNBC Indonesia
17 July 2020 13:05
Infografis/ Warren Buffett Risau! 5 Saham  ‘Tekor’ Ini Terpaksa Dilepas
Foto: Infografis/ Warren Buffett Risau! 5 Saham ‘Tekor’ Ini Terpaksa Dilepas/Aristya Rahadian Krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor saham legendaris Warren Buffett diperkirakan meraup untuk ratusan triliun dari investasi yang ia tanam di saham Apple Inc. Estimasi keuntungan Buffett diperkiran mencapai US$ 40 miliar atau Rp 591,3 triliun (asumsi Rp 14,784/US$), nilai yang cukup besar bahkan bisa untuk menyelamat ekonomi Indonesia yang terdampak virus corona (covid-19). 

Perusahaan Buffett, Berkshire Hathaway memang rajin membeli saham Apple. Saat ini saham Apple mencapai 40% total portofolio ekuitas milik Berkshire Hathaway.

Langkah memborong saham saham Apple mungkin merupakan perdagangan terbesar Warren Buffett. Investasi pada perusahaan teknologi raksasa Apple memainkan peran penting dalam membantu Buffett menghadapi krisis virus corona. Terutama ketika pilar-pilar lain bisnisnya, termasuk asuransi dan energi, merugi akibat pandemi global ini.

Berkshire pertama kali membeli 10 juta saham Apple pada Mei 2016, dan meningkat kepemilikannya menjadi 245 juta saham atau bernilai lebih dari US$ 95 miliar hanya dalam kurun waktu 4 tahun. Berkshire kini menjadi pemegang saham terbesar kedua Apple, dengan posisi pertama dipegang Vanguard.

Pada awalnya Berkshire membeli saham Apple senilai US$ 35 miliar, atau US$ 141 per saham. Akhir 2019 nilai keseluruhan saham Apple yang dimiliki Buffett US$ 60 miliar.

"Seandainya dia terjebak pada senjatanya dan hanya membeli saham bernilai, portofolio itu tidak akan melakukannya juga," kata Cathy Seifert, seorang analis Berkshire di CFRA Research, mengatakan kepada CNBC International. "Pada akhirnya, para pemegang saham akan memuji langkah ini."

Saham Apple naik lebih dari 10% pada bulan lalu, membawa kenaikan 2020 menjadi lebih dari 32%. Saham ini juga mendapat dorongan lain pada Rabu (15/7/2020) karena memenangkan kasus di pengadilan terhadap Komisi Eropa atas perselisihan terkait pajak Irlandia dengan denda hampir US$ 15 miliar.

Saham Berkshire Kelas A naik lebih dari 6% bulan ini menjadi US$ 285.520 masing-masing pada hari Rabu, memangkas kerugian 2020 menjadi sekitar 15%. Saham jatuh hampir 20% pada kuartal pertama.

Di luar portofolio ekuitas Berkshire, perusahaan memiliki banyak bisnis dari perusahaan kereta api raksasa BNSF, perusahaan asuransi Geico, dan Dairy Queen yang kurang kebal terhadap pandemi.

Mari kita bandingkan dengan anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk Pemulihan Ekonomi Nasional akibat pandemi covid-19. Tak tanggung-tanggung, pembiayaan PEN naik menjadi Rp 905,10 triliun.

Anggaran ini sudah mengalami kenaikan sebanyak empat kali. Pertama kali pemerintah mengalokasikan pembiayaan PEN sebesar Rp 405,1 triliun, kemudian naik menjadi Rp 677,2 triliun, lalu naik lagi menjadi Rp 695,2 triliun dan saat ini yang terbaru hampir mencapai Rp 905,10 triliun.

"Program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional diperkirakan akan memakan pembiayaan sebesar Rp 905,10 triliun," tulis Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melalui akun Instagramnya, Jumat (19/6/2020).

Kenaikan anggaran penanganan pandemi Covid ini tentunya akan membuat defisit fiskal ikut melebar. Adapun sebelumnya defisit anggaran diprediksi mencapai Rp 1.039,2 triliun atau menjadi 6,34% dari PDB.

"Ini akan menimbulkan pelebaran defisit yang cukup dalam pada APBN 2020," jelasnya.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article S&P Futures Lanjut Menguat, Didorong Saham Warren Buffet

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular