
Rupiah Cicipi 14.600/US$ Lagi, Besok Sepertinya Akan Dilewati

Secara teknikal pelemahan tajam pada hari ini membuat outlook rupiah yang disimbolkan USD/IDR berubah. Rupiah sudah jauh melewati resisten Rp 14.510/US$.
Rupiah di awal pekan ini mencatat penguatan tipis, dan sebenarnya menjadi sinyal rupiah berpeluang melesat lagi di pekan ini.
Dilihat pada grafik candle stick harian Senin (13/7/2020) badannya (body) kecil di bagian bawah, sementara ekornya (tail) panjang ke atas. Pola tersebut disebut shooting star, dan kerap dijadikan sinyal pembalikan arah atau USD/IDR akan bergerak turun, dengan kata lain rupiah berpeluang menguat.
Pola yang sama muncul pada Senin pekan lalu, dan rupiah akhirnya membukukan penguatan 0,62% secara mingguan dan menjadi mata uang terbaik kedua di Asia. Saat itu, puncak tail pola Shooting Star berada di level Rp 14.570/US$, dan posisi penutupan rupiah hari ini sudah lebih tinggi dari level tersebut, sehingga tekanan bagi rupiah semakin besar.
![]() Foto: Refinitiv |
Sementara itu indikator stochastic berbalik bergerak naik tetapi masih cukup jauh dari wilayah jenuh beli (overbought) ataupun jenuh jual (oversold) yang bisa menjadi indikasi apakah rupiah akan melemah atau menguat.
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Level Rp 14.600/US$ menjadi resisten terdekat, jika dilewati rupiah berisiko melemah ke Rp 14.730/US$ yang merupakan Fibonnaci Retracement 61,8%) sehingga berpeluang menahan pelemahan rupiah.
Sementara selama tertahan di bawah Rp 14.600/US$, rupiah berpeluang menguat ke Rp 14.510/US$ yang kini menjadi support terdekat. Penembusan ke bawah level tersebut akan membuka peluang penguatan ke Rp 14.415/US$.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
