'Hantu' Resesi Mulai Tampak, Baiknya Borong Saham Apa?

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
14 July 2020 14:23
Diskusi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Diskusi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 menyebabkan bursa saham domestik mengalami tekanan cukup besar sejak awal tahun ini. Namun, seiring dengan mulai meningkatnya aktivitas perekonomian pascadilonggarkannya kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), pasar saham kembali pulih.

Presiden Direktur PTĀ Sucorinvest Asset Management, Jemmy Paul Wawointana memperkirakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mencapai level psikologis 5.500 sampai penghujung tahun ini.

Meskipun, jika dilihat sejak awal tahun, IHSG masih terkoreksi 19,50% dengan akumulasi jual bersih investor asing hampir Rp 20 triliun.

Proyeksi ini mengacu pada fundamental perekonomian Indonesia masih cukup baik. Sedangkan, ekonomi secara global akan pulih bertahap atau membentuk U-shape dimulai pada kuartal III ini. Indikasi ini sudah terlihat dari mulai meningkatnya aktivitas manufaktur beberapa negara Asia serta mulai pulihnya harga minyak.

"Dari sisi pasar saham, Indonesia menawarkan potensi imbal hasil cukup menarik bagi investor asing, di mana price to earning ratio [PER] rata-rata saat ini cukup murah di level 12,4 per 10 Juli 2020," kata Jemmy, dalam pemaparan secara virtual, Selasa (14/7/2020).

Beberapa sektor yang masih cukup potensial menjadi pilihan investor sampai akhir tahun ini antara lain saham-saham sektorĀ infrastruktur, perbankan, telekomunikasi, dan saham-saham sektor di sektor konsumer seperti emiten rokok.

"Strategi sampai akhir tahun kita lebih ke saham blue chip, saat IHSG naik tentu yang naik duluan adalah yang berkapitalisasi besar. Saham-saham small cap akan underperform," katanya.

Sementara itu, menurutĀ Head of Wealth Management & Premier Banking Bank Commonwealth, Ivan Jaya, pembukaan kembali ekonomi secara gradual saat ini memberikan optimisme akan mulainya pemulihan ekonomi. Meskipun masih dibayangi dengan kembali meningkatnya kasus Covid-19 dan potensi diberlakukannya kembali PSBB angka kematian meningkat signifikan.

"Semester II 2020 diharapkan menjadi titik balik pemulihan ekonomi setelah mengalami penurunan yang dalam pada semester I, khususnya pada kuartal II 2020," ujarnya.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular