
Masih Kuat Naik, Harga CPO Kokoh di Atas RM 2.400/ton

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga CPO kontrak pengiriman September di Bursa Malaysia Derivatif menguat pada perdagangan kali ini meski harga minyak mentah melorot. Pelemahan ringgit dan kenaikan harga minyak nabati jenis lain jadi sentimen positif yang mengerek harga CPO naik.
Selasa (14/7/2020), harga CPO naik 0,4% ke RM 2.441/ton. Memasuki bulan Juli, harga komoditas unggulan Malaysia dan Indonesia ini cenderung mengalami kenaikan.
Meski ekspor minyak sawit melonjak pada bulan Juni dan membuat stok menipis, data survei kargo pada periode 1-10 Juli menunjukkan ekspor mengalami penurunan hingga 17% dibanding periode yang sama bulan lalu.
Menurut Malaysia Palm Oil Board (MPOB) stok minyak sawit Negeri Jiran turun 6,3% pada Juni dibanding bulan sebelumnya. Di saat yang sama produksi justru malah meningkat ke 14,2%. Pada umumnya, kenaikan output memang terjadi di kuartal kedua.
Meski harga minyak kembali terpangkas lebih dari 2% pagi ini, harga CPO justru bergerak tak searah. Faktor pemicunya adalah melemahnya ringgit Negeri Jiran. Ringgit terdepresiasi 0,16% terhadap dolar AS.
Pelemahan ringgit terhadap greenback membuat harga CPO menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain lantaran kontrak komoditas tersebut dibanderol dalam ringgit. Hal ini bisa mendorong minat investor atau trader untuk membeli kontrak CPO.
Di sisi lain penguatan harga minyak nabati seperti minyak kedelai di Bursa Dalian yang menguat 0,24% juga jadi sentimen positif yang membuat harga CPO ikut terangkat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga CPO Ambles, Pekan Depan Rebound Atau Makin Jeblok?