Efek Singapura Resesi, Bursa Asia Merah Membara!

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham di kawasan Asia pada perdagangan Selasa pagi (14/7/2020) terpantau merah membara seiring dengan sentimen masuknya salah satu negara Asia Tenggara, Singapura, yang masuk dalam jurang resesi.
Pada kuartal I-2020, PDB (produk domestik bruto) Negeri Merlion terkontraksi alias minus 0,7% YoY. Sementara di kuartal II-2020, PDB Singapura minus 12,5% YoY jauh lebih parah dari konsensus Reuters yang meramalkan hanya terjadi kontraksi 10,5%, dan menjadi kontraksi terdalam sepanjang sejarah.
Kali terakhir Singapura mengalami resesi pada tahun 2008 saat krisis finansial global.
Singapura sendiri adalah negara dengan GDP (PDB) terbesar ke 13 terbesar di Asia. Meskipun jumlah warga negara dan ukuranya yang relatif kecil Negara Singa adalah partner perdagangan strategis dengan negara besar lain di Asia seperti China, Hong Kong, dan Indonesia. Alhasil STI Singapore harus rela terkoreksi 0,97%.
Di Jepang indeks Nikkei terpaksa turun 0,84%, di Hong Kong indeks Hang Seng juga terdepresiasi 1,60%, di Korea Selatan indeks Kospi terpantau anjlok 0,56%,sedangkan di China Indeks SSE terpantau anjlok 0,90%. Indeks Straits Times Singapura minus 0,70%.
Sementara itu dari dalam negeri Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga terpantau ikut turun 0,14% ke level 5.056,17.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah
