
Sentimen Pasar Campur Aduk, Bursa AS Ditutup Bervariasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup bervariasi pada perdagangan Senin (13/7/2020), karena investor memperhatikan berbagai sentimen yang ada di pasar. Mulai dari kabar baik dalam pengembangan vaksin virus corona (Covid-19)Â hingga berita rilis laporan pendapatan berbagai perusahaan.
Pada hari Senin, Dow Jones Industrial Average mengakhiri hari dengan naik 10 poin, setelah sempat melonjak 500 poin di awal perdagangan. S&P 500 ditutup turun 0,95%, setelah sebelumnya rally 1%.
Sementara Nasdaq Composite anjlok 2,1%. Kejatuhan parah itu dipengaruhi oleh penurunan saham Netflix, Microsoft, Amazon dan Facebook. Indeks yang diisi perusahaan-perusahaan teknologi ini sebelumnya sempat menguat hampir 2% pada perdagangan Senin.
Di sisi lain, Nasdaq-100, yang terdiri dari 100 perusahaan nonkeuangan terbesar di Nasdaq Composite, diperdagangkan secara singkat di atas 11.000 untuk pertama kalinya sebelum anjlok 2,2%.
"Saya pikir apa yang kami lihat di sini adalah naik-turun yang sedang berlangsung yang dipengaruhi oleh meningkatnya kasus virus corona versus negara-negara membuka kembali ekonomi dan pasar bergulat dengan keseimbangan dan bagaimana itu akan berhasil dari waktu ke waktu," kata Susan Schmidt, kepala Ekuitas AS di Aviva Investors, kepada CNBC International.
Sebelumnya kenaikan saham-saham di hari Senin didorong oleh berita positif dari Pfizer dan BioNTech SE, yang telah mendapat izin penggunaan jalur cepat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS atas dua dari empat kandidat vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkan kedua perusahaan.
Kemajuan dalam pengembangan vaksin itu membawa angin segar di tengah tingginya penambahan kasus baru Covid-19 dia AS dan seluruh dunia dalam beberapa waktu terakhir.
Namun, kenaikan itu terkikis oleh berita rilis laporan pendapatan perusahaan-perusahaan, di mana lembaga pemeringkat Refinitiv memproyeksikan bahwa laba perusahaan akan turun 44% pada kuartal kedua, sementara laba sektor keuangan diperkirakan akan mencatatkan penurunan lebih dari 52%.
"Apa yang sangat berpengaruh tentang bank yang melaporkan di awal musim pendapatan di saat seperti ini adalah kami benar-benar mengandalkan pandangan tim manajemen bank tentang apa yang terjadi," tambah Schmidt. "Bank adalah fondasi ekonomi AS kami. Mereka ada di sana untuk memberikan pinjaman kepada usaha kecil dan untuk mengelola simpanan konsumen ritel."
Meski demikian, saham berjangka AS justru bergerak menuju kenaikan di awal perdagangan dan terlihat melanjutkan kenaikan pada pembukaan perdagangan hari Selasa.
Dow futures naik 70 poin. S&P 500 dan Nasdaq 100 futures masing-masing naik 0,3% dan 0,4%.
(res/res)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wall Street Ambruk Lagi Jelang The Fed Minutes
