Crazy Rich Tahir Buka-bukaan soal Cathay Suntik Bank Mayapada

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
13 July 2020 11:22
dato sri tahir
Foto: Dato Sri Tahir (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Crazy rich pemilik Grup Mayapada, Dato' Sri Tahir, buka suara terkait dengan kabar yang menyebutkan rencana salah satu pemegang saham Cathay Life Insurance Co Ltd yang menambah kepemilikan di PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA). Tahir menegaskan penambahan modal tersebut bukan dalam rangka pengambilalihan.

"Memperkuat permodalan. Bukan ambil alih, belum ada pembicaraan," kata Tahir kepada CNBC Indonesia, Senin (13/7/2020).

Tahir belum bisa menyebutkan berapa nilai yang akan disuntikkan Cathay ke Bank Mayapada. "Belum tahu, belum ada pembicaraan," tambah Tahir.

Seperti diberitakan detikfinance perusahaan asal Taiwan, Cathay Life Insurance Co Ltd akan menambah porsi kepemilikan saham di Bank Mayapada.

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK Slamet Edy Purnomo membenarkan hal itu. Saat ini dalam proses due diligence. Tujuannya untuk memperkuat modal Bank Mayapada.

"Itu sudah melakukan due diligence, kemungkinan besok sudah clear. Kalau sudah clear nanti ada KJPP [Kantor Jasa Penilai Publik], tinggal masalah harga, tinggal injeksi modal dia mau berapa, sehingga dia menguasai berapa," ujarnya kepada detikcom, Senin (13/7/2020).

Cathay akan masuk melalui aksi korporasi yang dilakukan Bank Mayapada dengan menerbitkan saham baru atau rights issue. Cathay  saat ini menjadi pemegang 37,33% saham Bank Mayapada.

"Dia akan menjadi mayoritas, mungkin Pak Tahir akan delusi turun kepemilikannya. Ya tidak apa-apa, yang penting dia punya kemampuan keuangan yang bagus. Cathay ini sebenarnya lembaga keuangan terbesar di Taiwan, itu besar. Artinya kita tidak perlu khawatir," tambahnya.

Bank Mayapada memang diperintahkan OJK untuk menambah modal. Tahir selaku pemilik sudah beberapa kali menambah modal ke Bank Mayapada. Pertama dia sudah menyuntik setoran modal Rp 3,75 triliun. Belum lama ini perusahaan juga mengumumkan Tahir menempatkan dana setoran modal secara tunai sebesar Rp 1 triliun.

Edy juga mengatakan, Tahir juga sudah menyetorkan aset senilai Rp 17,9 triliun ke dalam modal Bank Mayapada. Aset itu berasal dari debitur yang kreditnya macet, termasuk dari kelompok tertentu yang disebut mendapatkan kredit melebihi BMPK.

Dihubungi terpisah, Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahjarijadi membenarkan hal tersebut. Pihak perusahaan maupun Tahir pun tak keberatan dengan tambahan suntikan modal dari Cathay. Sebab dengan begitu ada kemungkinan Bank Mayapada naik kelas menjadi Bank BUKU 4 atau bank yang memiliki modal inti di atas Rp 30 triliun.

"Ya, Cathay sekarang sudah 40% dan mereka adalah financial institutions yang paling besar di Taiwan. Pak Tahir mengharapkan dengan mereka memperkuat permodalan tidak menutup kemungkinan menjadikan Bank Mayapada menjadi BUKU 4," terangnya.

Sejalan dengan rights issue, Tahir akan menyuntikan modal sebesar Rp 750 miliar ke Bank Mayapada. Tahir merupakan pemegang saham pengendali dari Bank Mayapada.

Hal tersebut terungkap dari Keterbukaan Informasi dari Bank Mayapada di Bursa Efek Indonesia. Setoran modal tersebut dilakukan pada Rabu, 1 Juli 2020

"Penempatan dana tersebut memperkuat aspek permodalan dan merupakan bagian dari tahapan rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas XIII tahun 2020 sebesar Rp 4,5 triliun," tulis keterbukaan informasi yang ditandatangani Hariyono Tjahjarijadi.

Dengan aksi korporasi ini maka total Tahir telah menyuntikkan modal sebesar lebih dari Rp 1 triliun ke Bank Mayapada dalam 3 bulan terakhir. Sebelumnya, pada 28 April 2020, Tahir telah menyuntikkan modal sebesar Rp 252,09 miliar.

Sebelumnya, Bank Mayapada berencana melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dengan jumlah sebanyak-banyaknya 2.277.470.229 atau 2,27 miliar saham Seri B.

Jumlah saham baru yang akan diterbitkan MAYA tersebut setara dengan 25,00% dari modal disetor setelah terlaksananya penawaran umum terbatas (PUT) ke-XIII ini dengan nilai nominal Rp 100/saham. Hanya saja belum diungkapkan besaran harga pelaksanaan rights issue ini per sahamnya.


(hps/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cathay Bisa Caplok 40% Lebih Saham Bank Mayapada

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular