
Indofood CBP Terdegradasi, Sinar Mas Masuk 10 Besar Big Cap

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sepekan lalu mengalami penguatan sebesar 1,16% ke level 5.031,26 ketika ditutup pada Jumat kemarin (10/7/2020).
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing lagi-lagi melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 241 miliar di pasar reguler, kendati angka ini sudah turun dari minggu-minggu sebelumnya karena tercatat asing sudah masuk berberapa kali dalam seminggu kemarin.
Apresiasi IHSG sepekan terdorong oleh sektor finansial setelah muncul kabar bahwa Menteri Keuangan, Sri Mulyani akan menempatkan dana triliunan tidak hanya ke bank Himbara saja tetapi juga bank swasta dan Bank Pembangunan Daerah.
Saham yang paling banyak dibeli asing pekan kemarin adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan beli bersih sebesar Rp 646 miliar dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 76 miliar.
Sedangkan saham yang paling banyak dilepas asing minggu lalu adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan jual bersih sebesar Rp 177 miliar dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 74 miliar.
Kondisi ini membuat kinerja saham emiten-emiten big cap alias emiten dengan kapitalisasi pasar (market capitalization/market cap) besar di atas Rp 100 triliun pun terpengaruh.
Mengacu data BEI, hingga akhir pekan lalu total kapitalisasi pasar saham-saham big cap mencapai Rp 2.717 triliun. Sementara hingga Senin ini (13/7/2020) sesi I pukul 10.00 WIB, total kapitalisasi pasar saham big cap naik 0,84% menjadi Rp 2.739,75 triliun.
Pada perdagangan Senin ini,pukul 10.10 WIB IHSG berhasil masuk zona hijau, dengan penguatan26,56 poin atau 0,58% ke level 5.058,75 terdorong oleh kabar baik vaksin corona dari Gilead Sciences.
10 Besar Emiten dengan Market Cap Terbesar
No | Emiten | 3 Juli 2020 (Rp T) | No | Emiten | 10 Juli 2020 (Rp T) | No | Emiten | 13 Juli 2020 (Rp T) |
1 | BCA/BBCA | 716 | 1 | BCA/BBCA | 757 | 1 | BCA/BBCA | 758,14 |
2 | Bank Bri/BBRI | 372 | 2 | Bank Bri/BBRI | 380 | 2 | Bank Bri/BBRI | 388,54 |
3 | Telkom/TLKM | 309 | 3 | Telkom/TLKM | 308 | 3 | Telkom/TLKM | 307,09 |
4 | Unilever/UNVR | 301 | 4 | Unilever/UNVR | 302 | 4 | Unilever/UNVR | 305,20 |
5 | Bank Mandiri/BMRI | 231 | 5 | Bank Mandiri/BMRI | 239 | 5 | Bank Mandiri/BMRI | 245,00 |
6 | Astra/ASII | 196 | 6 | Astra/ASII | 196 | 6 | Astra/ASII | 197,96 |
7 | Sampoerna/HMSP | 196 | 7 | Sampoerna/HMSP | 192 | 7 | Sampoerna/HMSP | 193,09 |
8 | Chandra Asri/TPIA | 123 | 8 | Chandra Asri/TPIA | 119 | 8 | Chandra Asri/TPIA | 118,59 |
9 | Barito Pacific/BRPT | 110 | 9 | Barito Pacific/BRPT | 114 | 9 | Barito Pacific/BRPT | 114,87 |
10 | Indofood CBP/ICBP | 110 | 10 | Sinar Mas/SMMA | 111 | 10 | Sinar Mas/SMMA | 111,27 |
Sumber: BEI, berdasarkan data harga saham, Senin (13/7/2020)
Berdasarkan data di atas terjadi perubahan posisi, pada pekan kemarin dengan pekan sebelumnya, di mana PT Sinar Mas Mulltiartha Tbk (SMMA) masuk kembali yang sekaligus menyingkirkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang terdegradasi dari zona 10 big cap. Saat ini SMMA berada di posisi kesepuluh.
Kapitalisasi pasar BCA naik menjadi Rp 758,14 triliun per pukul 10.00 WIB Senin ini, dari pekan lalu Rp 757 triliun. Market cap PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melonjak ke Rp 388,54 triliun dari Rp 380 triliun.
Kapitalisasi Telkom turun menjadi Rp 307,09 triliun dari Rp 308 triliun. Kapitalisasi pasar Unilever menguat menjadi Rp 305,20 triliun dari sebelumnya Rp 302 triliun.
Berikutnya market cap PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) melesat menjadi Rp 245 triliun dari sebelumnya Rp 239 triliun, PT Astra Internasional Tbk (ASII) naik menjadi Rp 197,96 triliun dari Rp 196 triliun, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) menguat menjadi Rp 193,09 triliun dari Rp 192 triliun, sementara PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) turun menjadi Rp 118,59 triliun dari Rp 119 triliun.
Sementara PT Barito Pacific Tbk (BRPT) naik menjadi Rp 114,87 triliun dari Rp 114 triliun, sedangkan SMMA menguat menjadi Rp 111,27 triliun dari Rp 111 triliun.
Artinya ada 8 emiten big cap yang mencatat kenaikan nilai kapitalisasi pasar dan dua emiten yang membukukan penurunan yaitu TLKM dan TPIA. TLKM membukukan penurunan paling besar yaitu Rp 0,91 triliun. Sementara emiten yang membukukan kenaikan paling besar yaitu BBRI sebesar Rp 8,54 triliun.
Market cap adalah nilai pasar dari sebuah emiten, perkalian antara harga saham dengan jumlah saham beredar di pasar, semakin besar nilai market cap emiten maka pengaruh pergerakannya juga besar terhadap pergerakan IHSG.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500