Analisis Teknikal

Obat Corona Terbukti Ampuh, Rupiah Siap Terbang Hari Ini?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
13 July 2020 08:49
Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Secara teknikal, penguatan rupiah disimbolkan USD/IDR di pekan lalu terjadi setelah di hari Senin membentuk pola Shooting Star lagi. Pola ini sering muncul pada bulan April lalu ketika rupiah akhirnya mampu menguat tajam.

Jika dilihat pada grafik harian hari Senin lalu, badan (candle stick) kecil di bagian bawah, sementara ekornya panjang ke atas. Pola tersebut disebut shooting star, dan kerap dijadikan sinyal pembalikan arah atau USD/IDR akan bergerak turun, dengan kata lain rupiah berpeluang menguat.

Hal ini diperkuat dengan indikator stochastic yang sebelumnya berada di wilayah jenuh beli (overbought).

idrGrafik: USD/IDR
Foto: Refinitiv

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik turun. Dalam hal ini, USD/IDR berpeluang turun, yang artinya dolar AS berpeluang melemah setelah stochastic mencapai overbought. Kini Stochastic sudah mulai keluar dari wilayah overbought.

Rupiah masih berada di atas support (tahanan bawah) Rp 14.300/US$ yang menjadi target penguatan rupiah. Jika support berhasil ditembus, maka target penguatan rupiah selanjutnya di Rp 14.230/US$.

Namun, selama tertahan di atas support, rupiah berisiko melemah menguji resisten Rp 14.415/US$. Tekanan bagi rupiah akan semakin besar jika resisten tersebut di lewati, pelemahan bisa menuju ke Rp 14.510/US$

Untuk jangka lebih panjang, rupiah sebenarnya masih berpeluang menguat ke Rp 13.565/US$ yang merupakan Fibonnaci Retracement 100% masih terbuka, selama bertahan di bawah Rp 14.730/US$ (Fibonnaci Retracement 61,8%)

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular