Takut Cashflow, Tower Bersama Batal Buyback Saham Rp 23 M

tahir saleh, CNBC Indonesia
10 July 2020 15:17
Transaksi Jumbo Pada Saham TBIG (CNBC Indonesia TV)
Foto: Transaksi Jumbo Pada Saham TBIG (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten jasa infrastruktur telekomunikasi, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) memutuskan membatalkan rencana pembelian kembali saham (buyback) saham perusahaan yang sudah terkoreksi sejak awal tahun seiring dengan upaya perseroan menjaga arus kas.

"Bersama ini kami sampaikan laporan pelaksanaan program pembelian kembali saham perusahaan untuk periode 24 Maret sampai dengan 23 Juni 2020," kata Helmy Yusman Santoso, Direktur TBIG, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (10/7/2020).

"Namun dengan mempertimbangkan kondisi pasar, seiring dengan pandemi Covid-19 perseroan memutuskan untuk menjaga kondisi cash flow dan tingkat utang perusahaan terlebih dahulu," jelasnya.

Dengan demikian, katanya, perusahaan tidak melaksanakan pembelian kembali saham hingga dengan akhir periode pembelian kembali saham yang jatuh tempo pada 23 Juni 2020.

Pada 23 Maret lalu, TBIG memang berencana melakukan pembelian kembali saham perusahaan di pasar sekunder seiring dengan arahan buyback tanpa RUPS yang sudah diizinkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Jumlah saham yang akan dibeli kembali sebanyak-banyaknya 1.132.849.900 atau 1,13 miliar saham dengan nilai nominal saham sebesar Rp 20/saham.

Dengan demikian nilai nominal saham yang akan dibeli kembali sebanyak-banyaknya sebesar Rp 22,66 miliar atau 5% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Saat itu, perseroan sudah menunjuk PT Indo Premier Sekuritas untuk melakukan buyback saham tersebut.

Mengacu data BEI, saham TBIG hari ini diperdagangkan di level Rp 1.130/saham, naik 1,35%. Sebulan terakhir saham TBIG naik 3,67% dan year to date minus 8,13%.

"Perseroan berkeyakinan bahwa pelaksanaan rencana buyback saham ini tidak berpengaruh terhadap pendapatan perseroan, mengingat perseroan memiliki sumber pendanaan cukup untuk buyback [juga untuk pendanaan] bersamaan dengan menjalankan kegiatan usaha termasuk kebutuhan belanja modal," tulis manajemen TBIG kala itu.


(tas/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengumuman! Emiten Sandiaga Uno Rilis Obligasi Rp 1,5 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular