3 Hari Dihajar Rupiah, Dolar Singapura Bangkit ke Rp 10.330

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
10 July 2020 12:32
FILE PHOTO: A Singapore dollar note is seen in this illustration photo May 31, 2017.     REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo
Foto: Dollar Singapur (REUTERS/Thomas White)

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah melemah dalam 3 hari beruntun, nilai tukar dolar Singapura akhirnya menguat melawan rupiah pada perdagangan Jumat (10/7/2020). Sentimen pelaku pasar yang kurang bagus hari ini membuat rupiah belum mampu melanjutkan tren positif.

Pada pukul 11:20 WIB, SG$ 1 setara Rp 10.330,77, dolar Singapura menguat 0,41% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Sebelumnya dalam 3 hari terakhir, mata uang Negeri Merlion ini total melemah 0,8%.

Virus corona kini menebar ketakutan baru di pasar finansial, sebabnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kini mengakui penyebaran bisa terjadi melalui udara.

WHO awalnya menekankan bahwa Covid-19 ditularkan lewat air liur, sekresi dan tetesan dari penderita melalui batuk, bersin atau bicara atau permukaan yang terkontaminasi. Sehingga jaga jarak dan cuci tangan lebih ditekankan.

Selasa lalu, WHO mengakui ada bukti penularan lewat udara, dalam ruang dengan ventilasi yang buruk. Namun menegaskan perlu ada riset lebih lanjut.

Perubahan pandangan WHO terkait penyebaran virus corona didorong oleh ratusan ilmuwan yang mempublikasikan suatu artikel terkait potensi penularan Covid-19 melalui udara. Ada 237 ilmuwan multidisipliner yang berasal dari berbagai latar belakang mulai dari ilmuwan aerosol, dokter spesialis infeksi hingga epidemiologis.

Studi yang dilakukan oleh banyak ilmuwan menunjukkan bahwa virus dapat dilepaskan ketika seseorang yang terinfeksi bernapas, berbicara, bersin hingga terbatuk.

Sementara itu dari dalam negeri, kasus penyakit virus corona (Covid-19) kembali mencatat rekor.

Juru Bicara Pemerintah khusus Covid-19, Achmad Yurianto, kemarin mengungkapkan bahwa ada penambahan 2.657 kasus baru sehingga total positif Covid-19 mencapai 70.736 orang. Ini merupakan rekor baru dalam penambahan kasus terbanyak dalam satu hari.

Penambahan kasus Covid-19 di Indonesia masih dalam tren menanjak yang membuat pelaku pasar mulai berhati-hati, karena dapat mengganggu pemulihan ekonomi. Apalagi jika sampai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali diterapkan, tentunya perekonomian Indonesia akan kembali terpukul, "hantu" resesi pun makin bergentayangan.

Alhasil, ketidakpastian yang membayangi perekonomian dunia dan Indonesia semakin meningkat. Jika benar virus corona bisa menyebar lewat udara, maka kewaspadaan harus ditingkatkan.

Dalam kondisi seperti itu, Singapura menjadi negara yang diuntungkan. Bank investasi ternama, Morgan Stanley, menyebut Singapura sebagai safe place investasi di tengah ketidakpastian global.

"Kita bisa melihat inflow yang didukung oleh peningkatan persepsi Singapura sebagai safe place di saat terjadi ketidakpastian ekonomi dan politik regional," tulis analis Morgan Stanley, Wilson Ng dan Derek Chang, sebagaimana dilansir CNBC International, Senin (29/6/2020).

Aliran modal besar masuk ke Singapura di tahun ini, bahkan tren tersebut sudah terjadi sejak tahun lalu. Di bulan April deposito non-residence dilaporkan meningkat 44% year-on-year (YoY) menjadi SG$ 62,14 miliar, yang merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Alhasil, dolar Singapura mampu perkasa melawan rupiah, dan mulai dalam tren menguat lagi sejak awal Juni lalu.


TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular