Melbourne Resmi Lockdown Lagi, Begini Nasib Dolar Australia

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
10 July 2020 11:42
Australian dollar notes and coins can be seen in a cash register at a store in Sydney, Australia, February 11, 2016. REUTERS/David Gray
Foto: dollar Australia (REUTERS/David Gray)

Jakarta, CNBC Indonesia Nilai tukar dolar Australia menguat melawan rupiah pada perdagangan Jumat (10/7/2020) pagi, setelah melemah kemarin. Di pekan ini, mata uang Negeri Kanguru bolak balik di kisaran Rp 10.000/AU$.

Kasus penyakit virus corona (Covid-19) yang dalam tren menanjak di Australia dan Indonesia mempengaruhi pergerakan dolar Australia vs rupiah.

Pada pukul 11:10 WIB, AU$ 1 setara Rp 9.995,09, dolar Australia menguat 0,21% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Kemarin dolar Australia juga menguat bahkan di atas level Rp 10.000/AU$, tetapi di akhir perdagangan justru melemah 0,45%. Kasus Covid-19 di Australia yang juga dalam tren menanjak membuat kurs dolar Australia tertekan.

Pada hari Selasa lalu Pemerintah Australia menutup lagi perbatasan antar 2 negara bagian dengan populasi penduduk terbanyak, roda bisnis tentunya kembali tersendat dan dolar Australia menjadi tertekan.

Perbatasan antara Negara Bagian Victoria dan New South Wales, resmi ditutup guna meredam penyebaran Covid-19 di mana kota Melbourne di Victoria menjadi hotspot baru. Penutupan ini menjadi yang pertama dalam 100 tahun terakhir. Perbatasan kedua negara terakhir ditutup pada tahun 1919 saat terjadinya pandemi flu Spanyol.

Kamis kemarin, Australia melaporkan penambahan kasus baru sebanyak 173 orang sehingga total kasus di Australia mencapai 9.059 orang. Dari 173 kasus baru kemarin, sebanyak 156 kasus berada di Negara Bagian Victoria, 13 kasus di New South Wales, dan sisanya di wilayah lainnya.

Penutupan perbatasan ternyata masih belum cukup meredam penyebaran virus corona, kemarin Melbourne resmi di-lockdown lagi, akibatnya dolar Australia yang sebelumnya menguat melawan rupiah berbalik melemah.

Sebanyak 5 juta warga Melbourne dilarang meninggalkan rumah selama 6 pekan ke depan, kecuali karena alasan penting.

Tetapi hari ini, dolar Australia kembali menguat, sebabnya Indonesia juga mengalami lonjakan kasus Covid-19, bahkan mencetak rekor tertinggi.

Juru Bicara Pemerintah khusus Covid-19, Achmad Yurianto, kemarin mengungkapkan bahwa ada penambahan 2.657 kasus baru sehingga total positif Covid-19 mencapai 70.736 orang. Ini merupakan rekor baru dalam penambahan kasus terbanyak dalam satu hari.

Penambahan kasus Covid-19 di Indonesia masih dalam tren menanjak yang membuat pelaku pasar mulai berhati-hati, karena dapat menganggu pemulihan ekonomi. Apalagi jika sampai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali diterapkan, tentunya perekonomian Indonesia akan kembali terpukul, "hantu" resesi pun makin bergentayangan dan rupiah jadi lesu.


TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tahun Lalu Jeblok 4%, Dolar Australia Turun Lagi di Awal 2022

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular