Dow Futures Cs Melemah, Wall Street Berpeluang Dibuka Merah

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
09 July 2020 18:25
Trader Gregory Rowe works on the floor of the New York Stock Exchange, Monday, Aug. 5, 2019. Stocks plunged on Wall Street Monday on worries about how much President Donald Trump's escalating trade war with China will damage the economy. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Wall Street (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (9/7/2020) melemah, karena aksi ambil untung saham teknologi setelah indeks Nasdaq menyentuh rekor tertinggi ke-25 tahun ini.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average tertekan ke zona merah, mengindikasikan indeks acuan bursa utama nasional tersebut bakal terkoreksi 40 poin pada pembukaan nanti. Kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq juga tertekan.

Kemarin, Nasdaq melonjak 1,44% ke 10.492,5 menyusul kenaikan saham Apple sebesar 2,3%, saham Amazon sebesar 2,7% dan saham Nvidia sebesar 3,49%. Indeks S&P 500 membukukan reli lebih tipis yakni sebesar 0,78% pada Rabu, sedangkan Dow Jones naik 177 poin, atau 0,68%.

Sejak penutupan pada akhir pekan lalu, indeks S&P 500, Dow Jones dan Nasdaq menguat 1,28%, 0,93% dan 2,79%. Indeks Nasdaq naik 29,68% dalam 3 bulan terakhir.

Pelaku pasar bakal memantau data klaim tunjangan pengangguran yang akan dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis pagi. Data ini terhitung penting karena menunjukkan berapa warga AS yang masih berstatus menganggur sehingga mengajukan klaim lanjutan.

Pelaku pasar memperkirakan ada 1,39 juta pekerja yang mengajukan klaim baru pada pekan yang berakhir pada 4 Juli. Angka ini terhitung menurun dari periode sebelumnya meski masih di atas level sebelum era Covid-19.

Pekan lalu, pemerintah menyatakan bahwa klaim pengangguran naik 1,427 juta di pekan yang berakhir pada Juni, yang merupakan kenaikan mingguan dalam 15 pekan berturut-turut di atas angka 1 juta.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tekanan Geopolitik di Timur Tengah Mereda, Wall Street Dibuka Hijau!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular