Cuan Saat Corona, Sewa Kapal Tanker Jadi Rp 618 juta/hari

tahir saleh, CNBC Indonesia
09 July 2020 10:53
Kapal Buana Lintas Lautan
Foto: bull.co.id

Jakarta, CNBC Indonesia - Kendati pandemi virus corona menghantam hampir seluruh sektor ekonomi global dan dalam negeri, ternyata masih ada perusahaan atau emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang justru mendapatkan keuntungan saat terjadi pandemi Covid-19, terutama berkaitan dengan minyak dunia.

Salah satu emiten di BEI tersebut adalah PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL), perusahaan jasa transportasi yang fokus pada kapal tanker.

"Berpengaruh positif," kata Krisnanto Tedjaprawira, Corporate Secretary BULL, dalam keterbukaan informasi di BEI, Kamis (9/7/2020).

Dia mengatakan terjadinya wabah Covid-19 telah meningkatkan kinerja usaha BULL. Wabah tersebut telah menghentikan sebagian besar ekonomi global dan sangat membatasi mobilitas penduduk dan barang di seluruh dunia.

Akibatnya, katanya, konsumsi minyak dunia jatuh pada titik terendahnya. Konsumsi minyak dunia diperkirakan turun sebanyak 35 juta barel per hari di bulan April 2020 dibandingkan dengan konsumsi akhir tahun 2019.

Bahkan, katanya, dengan diberikannya kelonggaran karantina wilayah, konsumsi minyak dunia masih diproyeksikan lebih rendah dari tahun lalu sebanyak 25 juta barel per hari di bulan Mei 2020.

"Jadi meskipun OPEC+ menyetujui pengurangan produksi minyak 9,7 juta barel per hari pada pertengahan bulan April 2020 dan adanya tambahan pengurangan produksi minyak 5 juta barel per hari, produksi minyak dunia masih melampaui permintaan sebesar 10,3 juta barel per hari," jelasnya.

Dia mengatakan, dengan demikian diperkirakan dunia dapat kekurangan tempat penyimpanan minyak di darat dan akan lebih banyak minyak disimpan di atas kapal tanker minyak berukuran besar, termasuk jenis kapal tanker yang dimiliki oleh BULL, yang mana akan meningkatkan tarif sewa kapal tanker minyak.

Menurut dia, saat ini tarif sewa rata-rata tahun 2020 untuk kapal tanker berjenis Aframax di pasar internasional adalah US$ 44.153 per hari atau setara Rp 618 juta/hari.

Nilai itu 123% lebih tinggi dari rata-rata tahun lalu yaitu US$ 19.840 per hari atau Rp 278 juta/hari, untuk periode yang sama dan 156% lebih tinggi dari rata-rata tarif sewa di pasar Indonesia yaitu US$ 17.250 per hari atau Rp 242 juta.

"Pendapatan time charter equivalent rata-rata satu bulan terakhir berada di tingkat US$ 52.250 per hari," katanya.

Pada perdagangan Kamis pagi ini saham BULL minus 0,65% du level Rp 304/saham. Tahun lalu, emiten yang dulunya bernama Berlian Laju Tanker ini mengantongi pendapatan US$ 101,45 juta, naik 18,75% dari pendapatan pada 2018 sebesar US$ 85,43 juta.

Adapun laba yang dapat diatribusikan pada entitas induk sebesar US$ 20,99 juta, naik 55,36% dari tahun sebelumnya US$ 13,51 juta.


(tas/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BULL Siap Private Placement Rp 392 M, Siapa yang Bakal Masuk?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular