
Sudah di Atas Rp 10.000, Kurs Dolar Australia Ngegas Terus

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Australia kembali menguat melawan rupiah pada perdagangan Senin (6/7/2020), memperpanjang rentetan penguatan yang sudah dibukukan sebelumnya. Pada Jumat pekan lalu, Mata Uang Kanguru berhasil kembali ke atas Rp 10.000/AU$, setelah menguat tanpa henti dalam 5 perdagangan dalam sepekan.
Pada pukul 11.08 WIB, AU$ setara Rp 10.078,36, dolar Australia menguat 0,54% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Sepanjang pekan lalu, dolar Australia mencatat penguatan 3,27%, bahkan sempat mencapai level tertinggi dalam 3 bulan terakhir.
Penguatan tajam dolar Australia bahkan terjadi saat jumlah kasus penyakit virus corona (Covid-19) mengalami peningkatan drastis.
Pada Sabtu lalu, jumlah kasus di Australia dilaporkan bertambah sebanyak 254 kasus, menjadi yang terbanyak sejak 2 April, dan menjadi penambahan kasus 3 digit pertama sejak 10 April. Minggu kemarin, jumlah kasus dilaporkan sebanyak 107 kasus, jauh menurun dari hari sebelumnya.
Negara Bagian Victoria menjadi penyumbang kasus positif Covid-19 terbanyak. Guna meredam penyebaran virus corona, Pemerintah Negara Bagian Victoria mengkarantina (lockdown) di wilayah utara dan barat kota Melbourne, khususnya yang termasuk dalam wilayah 10 kode pos sejak hari ini yang menjadi hotspot penyebaran.
Yang menarik, lebih dari 10.000 orang di Melbourne menolak dites oleh otoritas setempat. Menteri Kesehatan Australia, Jenny Mikakos mengatakan warga yang menolak tes tersebut percaya jika virus corona adalah sebuah konspirasi.
Jika kasus di Australia sedang menanjak, kasus di Indonesia justru mencetak rekor tertinggi.
Indonesia saat ini bahkan berada di peringkat 26 negara dengan jumlah kasus terbanyak di dunia.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melaporkan jumlah pasien positif corona Minggu kemarin melaporkan tambahan kasus sebanyak 1.607 orang, menjadi kasus per hari terbanyak sejak virus corona menyerang Indonesia di awal April. Saat ini total kasus di Tanah Air sebanyak 63.749, dan menjadi negara dengan kasus terbanyak ke 26 di dunia.
Alhasil, rupiah terus tertekan melawan dolar Australia, dan hari ini berisiko membukukan pelemahan 6 hari beruntun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sentuh Rp 16.500/US$, Rupiah Terus Terpuruk
