
Sri Mulyani Taruh Duit Triliunan, BJBR & BJTM Terbang Tinggi

Jakarta, CNBC Indonesia -Duo Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) harganya berhasil melesat pada pembukaan perdagangan sesi kedua Jumat (7/3/20)
BJBR berhasil melesat tinggi 7,19% ke level harga Rp 820/unit, tidak mau kalah BJTM berhasil terapresiasi sebesar 5% ke level harga Rp 525/unit.
Kenaikan duo BPD karena pemerintah bakal menyiapkan juga dana titipan kepada Bank Pembangunan Daerah (BPD). Dengan mekanisme yang sama dengan bank BUMN, nantinya bank daerah dapat melakukan restrukturisasi kredit sampai ekspansi seperti halnya bank BUMN.
"Mirip dengan BUMN, nah itu skema penempatan dana pemerintah di bank pembangunan daerah tengah disiapkan," kata salah satu pejabat di Kemenkeu kepada CNBC Indonesia, Jumat (3/7/2020).
Adapun, BPD tersebut di antarnya BPD Jabar (Bank bjb) BPD DKI (Bank DKI), BPD Jateng (Bank Jateng) dan BPD Jatim (Bank Jatim).
Berapa besarannya?
"Masih dikalkulasi. Bisa lebih dari Rp 10 triliun dananya," terang sumber tersebut menambahkan.
Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Askolani masih belum membalas konfirmasi CNBC Indonesia. Termasuk juga Sekjen Kemenkeu Hadiyanto.
Sebanyak empat Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Himbara resmi mendapatkan kepercayaan penempatan dana dari pemerintah sebesar Rp 30 triliun sejalan dengan terbitnya aturan baru dari Menteri Keuangan Sri Mulyani berkaitan dengan bantuan likuiditas perbankan.
Aturan yang dimaksud yakni Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 70/2020 tentang Penempatan Uang Negara pada Bank Umum Dalam Rangka Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Bank Mandiri kedapatan Rp 10 triliun, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Rp 10 triliun dan kemudian Bank Negara Indonesia (BNI) Rp 5 triliun dan Bank Tabungan Negara (BTN) Rp 5 triliun.
(trp/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Dia Jawara BPD se-Indonesia dengan Nilai Aset Terbesar