Dow Futures Menguat Mengantisipasi Data Tenaga Kerja AS

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
02 July 2020 18:58
Traders work on the floor of the New York Stock Exchange shortly after the opening bell in New York, U.S., March 19, 2018. REUTERS/Lucas Ja
Foto: REUTERS/Lucas Jackson

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) bursa Amerika Serikat (AS) pada Kamis  (2/7/2020) bergerak di zona hijau, di tengah antisipasi data yang menggembirakan dari pasar tenaga kerja AS.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average naik, mengimplikasikan reli indeks tersebut pada pembukaan nanti sebesar 200 poin. Namun, kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq-100 juga menguat.

Sepanjang pekan ini, indeks S&P 500, Dow Jones, dan Nasdaq menguat masing-masing sebesar 3,5%, 2,8% dan 4%, sejak penutupan hari Jumat pekan lalu. Pasar saham AS akan ditutup pada Jumat untuk memperingati Hari Kemerdekaan 4 Juli.

Meski pelaku pasar pada Rabu mendapat angin sentimen positif dari optimisme seputar vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech. Data menunjukkan bahwa pertumbuhan lapangan kerja bulanan sejak 2018.

Yang terbaru, laporan tenaga kerja bakal dirilis pada Kamis hari ini tepat berbarengan dengan sesi pembukaan pasar. Bulan lalu, ekonom memprediksi akan ada 8 juta lapangan kerja yang hilang pada Mei dan bakal ada tambahan penggajian 2,5 juta.

Ekonom memperkirakan ada lapangan kerja baru sebanyak 3 juta yang terbuka pada Juni, karena perusahaan kembali mempekerjakan karyawannya yang dirumahkan tatkala penghentian ekonomi.

Konsensus ekonom memperkirakan angka pengangguran AS bakal turun menjadi 12,4% bulan lali, dari posisi sebelumnya sebesar 13,3% pada Mei. Sebanyak 1,38 juta pekerja baru diprediksi mengajukan klaim baru asuransi pengangguran pekan lalu, atau turun dari pekan sebelumnya sebanyak 1,48 juta.

Di sisi lain, data klaim pengangguran mingguan bakal dirilis pada Kamis. Data tersebut bakal memberikan gambaran kepada pelaku pasar mengenai seberapa banyak pekerja yang masih mengajukan klaim tunjangan pengangguran, mengindikasikan seburuk apa situasi sebenarnya.

Pekan lalu, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan masih ada sekitar 20 juta pekerja yang mengajukan tunjangan pengangguran pada 20 Juni.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular