China-Hong Kong Panas, Bursa Asia Variatif

Tri Putra, CNBC Indonesia
01 July 2020 11:16
Pro-China supporters hold Chinese and Hong Kong national flags during a rally to celebrate the approval of a national security law for Hong Kong, in Hong Kong, Tuesday, June 30, 2020. Hong Kong media are reporting that China has approved a contentious law that would allow authorities to crack down on subversive and secessionist activity in Hong Kong, sparking fears that it would be used to curb opposition voices in the semi-autonomous territory. (AP Photo/Kin Cheung)
Foto: China sahkan hukum keamanan nasional Hong Kong (AP/Kin Cheung)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham di kawasan Asia pada perdagangan Rabu (1/7/2020) terpantau bervariatif.

Kenaikan di beberapa bursa Benua Kuning hari ini terjadi karena rilis data masing-masing negara yang lumayan ciamik meskipun parlemen China baru saja mengesahkan undang-undang keamanan di Hong Kong yang tentunya dapat memicu panasnya situasi di Hong Kong.

Undang-undang tersebut dinilai dapat merusak status otonomi Hong Kong yang menganut asas satu negara dua sistem. Hal ini mendapat protes terutama oleh rival China yaitu AS. Dengan lolosnya UU ini, AS tentunya akan semakin geram. 

Di China indeks SSE berhasil loncat sebesar 0,91% setelah rilis data Indeks PMI Manufaktur bulan Juni China oleh Markit yang berada di angka 51,2 jauh lebih baik daripada konsensus sebesar 50,5.

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula, di atas 50 berarti dunia usaha optimistis dan siap melakukan ekspansi.

Selanjutnya di Jepang, Indeks Nikkei turun 0,23% setelah rilis data Pembangunan Rumah Tinggal bulan Mei oleh Kementerian Pertanahan, Transportasi, dan Infrastruktur Jepang yang menunjukkan pembangunan rumah hanya terkontraksi 12,3%, ini lebih baik daripada perkiraan konsensus yang meramalkan akan terjadi kontraksi 15,9%

Selanjutnya indeks PMI Manufaktur Bulan Juni di Jepang yang di rilis oleh Nomura menunjukkan kenaikan dari bulan sebelumnya dari 37,8 pada bulan Mei menjadi 40,1 pada bulan Juni. Angka ini juga lebih baik daripada konsensus yang meramalkan PMI akan tetap berada di level 37,8.

Di Korea Selatan indeks Kospi berhasil naik 0,84% meskipun rilis data Ekspor Korea Selatan Bulan Juni yang terkontraksi tajam sebesar 10,9% jauh lebih parah daripada konsensus yang menargetkan hanya terjadi kontraksi sebesar 7,8%.

Selanjutnya itu Impor Korea Selatan Bulan Juni juga sama buruknya yaitu terkontraksi sebesar 11,4% lebih parah dari konsensus yang menargetkan terjadinya kontraksi 9,6%.

Sementara itu PMI Manufaktur Korea Selatan Bulan Juni yang dirilis oleh HSBC menunjukkan angka sebesar 43,4, lebih baik daripada bulan lalu yang sebesar 41,3.

Sedangkan di Singapura Indeks STI terbang 0,96% dan dari dalam negeriIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami depresiasi 0,06% ke level 4.902,43. Untuk Bursa saham Hang Seng di Hong Kong sedang libur merayakan hari jadi wilayah administratif Hong Kong.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Kompak Hijau Royo-Royo, Hang Seng Paling Top

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular