
Sempat Dibuka Mixed, Bursa Eropa Melemah di Sesi Awal

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa bergerak variatif pada pembukaan Selasa (30/6/2020) menyusul sinyal pemulihan ekonomi di China di tengah bayang-bayang risiko kenaikan kembali jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia.
Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa, bergerak nyaris mendatar pada sesi pembukaan. Indeks saham sektor teknologi menguat 0,7% menjadi pemimpin reli sementara indeks sektoral saham minyak tertekan sebesar 0,5%.
Namun setengah jam kemudian, Stoxx 600 berbalik turun menjadi 0,41 poin (-0,11%) ke 359,48. Indeks FTSE Inggris juga tertekan, sebesar 29,94 poin (-0,48%), ke 6.195,83, indeks DAX Jerman melemah 8,47 poin (-0,07%) ke 12.223,65 dan CAC Prancis minus 2,71 poin (-0,06%) ke 4.942,75.
Bursa Eropa terlihat berlawanan arah dengan tren pergerakan pasar di Asia Pasifik yang menguat. Kenaikan bursa Asia terjadi di tengah rilis Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Manager's Index/PMI) periode Juni yang melampaui ekspektasi pasar.
Indeks PMI sektor manufaktur pada Juni berada di level 50,9, menurut data Biro Statistik Nasional (NBS). Ekonom dalam polling Reuters menaruh median perkiraan pada 50,4 atau masih di bawah dari realisasi tersebut.
Ini merupakan kabar baik bagi pasar karena PMI di angka 50 ke atas mengindikasikan ekspansi, sedangkan di bawah itu mengindikasikan kontraksi. Ekspansi Juni ini terhitung menguat karena bulan lalu indeks yang sama berada di angka 50,6.
Namun, data positif tersebut justru diperberat oleh data negatif dari Jepang, yang merilis produksi industri per Mei anjlok 8,4% secara bulanan, sebagaimana disebutkan dalam laporan Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang.
Pasar global juga memantau perkembangan pandemi corona karena lebih banyak negara bagian AS memundurkan atau menunda rencana pembukaan kembali perekonomian di tengah kenaikan temuan kasus virus berbahaya tersebut.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Senin mengingatkan bahwa pandemi corona masih meningkat dan jika tak ada intervensi global secara bersama-sama maka "yang terburuk bakal segera datang."
Pelaku pasar di Benua Biru juga akan memantau rilis Produk Domestik Bruto (PDB) Spanyol dan Inggris per kuartal I-2020 versi final. Tidak ada rilis kinerja keuangan emiten kelas kakap di Eropa pada hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lawan Gravitasi akibat Corona Delta, Bursa Eropa Melesat