Analisis Teknikal

IHSG Susah Nanjak ke 4.970 di Sesi II, Semoga Happy Weekend!

Haryanto, CNBC Indonesia
26 June 2020 13:21
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Kamis 26/3/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Kamis 26/3/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sesi I hari Jumat (26/6/2020) mengalami penguatan mengikuti kinerja bursa saham Amerika Serikat (AS) yang melonjak pada perdagangan kemarin. IHSG sesi I ditutup naik 0,14% di level 4.903,12.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada sesi I nilai transaksi mencapai Rp 2,88 triliun, dengan investor asing jual bersih (net sell) sebesar Rp 360,60 miliar di semua pasar. Sementara volume transaksi tercatat 3,27 miliar unit saham dengan frekuensi sebanyak 324.159 kali transaksi.

Saham-saham yang menguat di antaranya saham PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) (16,51%), PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) (7,80%), PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) (5,38%), sedangkan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) (5,05%) dan PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) (4,67%).

Kenaikan IHSG mengikuti kinerja bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street yang menjadi barometer atau acuan bursa saham global pada penutupan perdagangan Kamis kemarin (Jumat pagi waktu Indonesia) yang ditutup menguat.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melonjak 299,66 poin atau 1,2% menjadi 25.745,60, Nasdaq melambung 107,84 poin atau 1,1% menjadi 10.017,00 dan S&P 500 melesat naik 33,43 poin atau 1,1% menjadi 3.083,76.

Penguatan bursa Wall Street terdorong oleh kenaikan saham sektor keuangan di tengah berita regulator AS yang berencana untuk melonggarkan peraturan perbankan, termasuk memungkinkan bank untuk lebih mudah melakukan investasi dalam dana berisiko seperti dana modal ventura.

Pada perdagangan sesi II IHSG berpotensi masih menguat terbatasa, dengan indikator BB yang bermain di area pivot dan cenderung mendatar, maka pergerakan selanjutnya masih terbatas atau sideways.

Simak analisis teknikal di bawah ini.

 

Analisis TeknikalFoto: Revinitif
Analisis Teknikal

 

Analisis Teknikal

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area pivot, dengan garis BB yang datar atau stabil maka pergerakan selanjutnya masih cenderung untuk bergerak terbatas sideways.

Untuk melanjutkan kenaikan dari sesi sebelumnya, perlu melewati level resistance selanjutnya yang berada di area 4.935 hingga area 4.970. Sementara untuk merubah bias menjadi bearish perlu melewati level support yang berada di area 4.880 hingga area 4.850.

Sementara itu, indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) yang menggunakan pergerakan rata-rata untuk menentukan momentum, dengan garis MA yang berpotongan ke bawah, maka kecenderungan pergerakan IHSG untuk konsolidasi lebih lanjut.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 43 setelah menyentuh area 30 yang sekaligus menjadi area jenuh jual, artinya ada kemungkinan pergerakan untuk naik kembali setelah sebelumnya garis RSI berada di area 34.

Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang berada di antara area pivot, dengan garis BB yang datar atau stabil maka pergerakan selanjutnya masih cenderung untuk bergerak terbatas sideways.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(har/har)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular