
2021 Erick Ajukan Anggaran PMN Rp 70 T, untuk BUMN Mana?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengajukan anggaran penyertaan modal negara (PMN) untuk perusahaan pelat merah pada 2021 senilai Rp 70 triliun.
Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima mengatakan penyertaan modal dari negara ini kepada perusahaan BUMN diharapkan dapat menciptakan pertumbuhan dan lapangan kerja, khususnya bagi UMKM.
"Masih sekitar 70-an [Rp 70 triliun] lah tapi sekali lagi kita melihat banyak belanja-belanja kementerian yang masih bisa dialokasikan untuk terciptanya berbagai pertumbuhan atau lapangan-lapangan kerja khususnya yang UMKM karena ini yang memberikan kontribusi hampir 57% terhadap PDB," kata Aria usai Rapat Kerja dengan Kementerian BUMN, Senin (22/6/2020).
Dia menjelaskan perusahaan-perusahaan BUMN bisa memberikan dukungan melalui program-program yang dimiliki oleh masing-masing BUMN.
Selain itu, PMN tahun depan juga akan berfokus untuk membangkitkan kembali perusahaan-perusahaan BUMN yang terdampak Covid-19 di tahun ini.
Beberapa BUMN yang mendapatkan perhatian khusus untuk bisa menerima PMN tahun depan seperti PT PLN (Persero), PT Permodalan Nasional Madani (PNM), BUMN pangan dan energi, BUMN transportasi, BUMN logistik dan BUMN keuangan.
"Bagaimana usaha-usaha dari BUMN yang ikut memberikan dukungan seperti program Mekaar, kredit KUR, perlu ada relaksasi lagi untuk pengembalian pokok dan bunga. Juga untuk PLN bagaimana untuk listrik ini sekarang dari yang dulu tidak masuk dalam kluster miskin jadi miskin, dulu tidak masuk kelompok subsidi sekarang subsidi. Ini yang perlu kita masih mendalami satu atau dua kali lagi," kata dia.
Sementara itu, usai rapat ini Menteri BUMN Erick Thohir menolak untuk memberikan keterangan. "Saya ngga boleh ngomong, rapatnya tertutup," kata dia menolak ketika ditemui di Gedung Parlemen.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BUMN Disuntik PMN Rp 500 T, DPR Pertanyakan Hasilnya