
Bagi Dividen Rp 154/unit, Saham Telkom Kok Dilepas Investor?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) terperosok ke zona merah pada perdagangan pagi ini. Padahal pekan lalu perseroan baru saja menyampaikan pembagian dividen dari laba bersih tahun buku 2019.
Berdasarkan data BEI, harga saham berkode TLKM tersebut drop 1,52% ke level harga Rp 3.230/unit, pada pukul 09.20 WIB. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp 112,98 miliar, nilai transaksi terbesar kedua yang tercatat pagi ini.
Dua perusahaan sekuritas yang paling banyak mentransaksikan saham Telkom pagi ini adalah PT Mandiri Sekuritas dan PT Mirae Aset Sekuritas Indonesia.
Pekan lalu, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) Telkom memutuskan membagikan dividen sebesar Rp 15,26 triliun atau 81,78% dari total laba bersih yang diraup pada 2019.
Setiap pemegang saham Telkom akan mendapatkan Rp 154,06/saham.
Sepanjang tahun 2019, perusahaan ini membukukan laba bersih Rp 18,66 triliiun. Angka tersebut tumbuh 3,5% dari capaian periode tahun sebelumnya.
Dividen ini lebih kecil dibandingkan tahun lalu. Pada tahun lalu, Telkom memutuskan membagikan dividen Rp 16,23 triliun kepada pemegang saham atau Rp 183/saham. Jumlah itu setara dengan 90% dari laba bersih perseroan tahun 2018.
Secara rinci, pembagian dividen ini terdiri dari dividen tunai, yakni 60 persen dari laba bersih 2019, atau sejumlah Rp 11,19 triliun, atau Rp 113,03 per saham.
Selanjutnya, dividen spesial senilai 21,78% dari laba bersih atau Rp 4,64 triliun.
"Sedangkan, sebesar 18,22% atau Rp 3,43 triliun ditetapkan sebagai laba ditahan yang digunakan untuk pengembangan usaha perseroan," kata Rhenald Kasali, Komisaris Utama Telkom, Jumat (19/6/2020).
Rhenald melanjutkan, investor yang berhak menerima dividen adalah yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan per 1 Juli 2020 pukul 16.15 WIB. Dividen akan dibayarkan secara sekaligus selambat-lambatnya pada 23 Juli 2020.
Sebagai informasi saja, pada 2019, Telkom membukukan laba bersih Rp 18,66 triliun. Angka tersebut tumbuh 3,5% dari capaian periode tahun sebelumnya.