
Fajrin Rasyid, Direktur 34 Tahun & Tugas Berat di Telkom

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memang memiliki rencana untuk menempatkan direksi dari kalangan milenial ke perusahaan pelat merah.
Dengan adanya direksi milenial ini diharapkan akan dapat memberikan perubahan-perubahan di perusahaan pelat merah dan mempersiapkan calon pemimpin BUMN selanjutnya.
"Saya percaya perubahan ini dari generasi muda, makanya Telkom sendiri bocoran nih, salah satu direksinya di bawah 40 tahun," kata Erick, Sabtu (13/6/2020).
Ucapan tersebut ternyata tak hanya isapan jempol belaka. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) akhir pekan ini, Erick menempatkan Muhammad Fajrin Rasyid yang masih berusia 34 tahun.
Di Telkom, Fajrin menggantikan Faizal R. Djoemadi yang sebelumnya merupakan Direktur Digital Business.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan bahwa Muhammad Fajrin Rasyid sebagai figur yang tepat untuk mengisi posisi di jajaran direksi Telkom.
Dia mengharapkan Fajrin dapat berkontribusi untuk mengubah dan memperkuat strategi bisnis perusahaan telekomunikasi milik negara tersebut.
"Fajrin merupakan figur anak muda yang sudah teruji kiprah dan karyanya di bisnis digital. Dengan rekam jejak dan pengalaman meski masih berusia muda,Fajrin adalah figur yang tepat untuk memimpin pengembangan bisnis digital Telkom," kata Erick dalam keterangan resminya, Jumat (19/6/2020).
"Seperti yang pernah saya sampaikan beberapa waktu lalu, Telkom harus merubah dan memperkuat strategi bisnisnya terutama di era pasca-Covid-19 terutama dalam memperkuat bisnis Telkom."
Lebih lanjut, Erick telah memberikan Key Performance Index (KPI) kepada direksi perusahaan ini dan tak akan segan mencopot jika kinerjanya tak memenuhi target.
Dengan tantangan yang semakin besar, semua jajaran direksi Telkom yang baru memiliki KPI yang terukur. Saya sudah sampaikan pada mereka bahwa harus siap dicopot bila tidak memenuhi target-targetnya," tegas dia.
Dalam keterangan pers selepas RUPST di Auditorium Telkom Landmark Tower, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (19/6/2020), Fajrin buka suara penunjukkan ini.
"Tentu saja sebagai direktur yang baru saya akan mempelajari perusahaan ini," katanya.
Salah satu pertanyaan yang ditanyakan awak media adalah komplain yang disuarakan masyarakat terhadap IndiHome. IndiHome merupakan layanan Triple Play dari Telkom yang terdiri dari Telepon Rumah, Internet on Fiber dan Interactive TV.
"Ini masukan yang baik bagi perusahaan, saya akan banyak berdiskusi. Saya akan membantu banyak menyuarakan komplain yang ada di masyarakat," kata dia.
Sementara itu, Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah mengatakan dengan ditempatkannya Rasyid sebagai direksi akan mempercepat proses transformasi perusahaan.
"Tentunya rencana yang akan dikembangkan sesuai rencana Telkom menjadi perusahaan digital telco," kata Ririek alam konferensi pers digital usai RUPST Telkom.
Lantas siapa Fajrin Rasyid? Salah satu pendiri Bukalapak ini, menempuh pendidikan sarjana di Institute Teknologi Bandung (ITB) dengan jurusan Teknik Informatika.
Mengutip LinkedIn, usai lulus dari ITB, karir pertamanya adalah sebagai konsultan di Boston Consulting Group, Ia bertanggung jawab untuk memberikan masukan soal industri di Asia Tenggara. Ia berkarir di sana selama 1 tahun 6 bulan.
Setelahnya, ia memilih mundur dan mendirikan startup e-commerce Bukalapak bersama dengan Ahmad Zaky dan Nugroho Herucahyono, teman kuliahnya di ITB. Tiga sekawan ini kemudian berhasil membesarkan Bukalapak dan menarik investor global dan lokal untuk menyuntikkan dana.
Salah satu bukti kesuksesan tiga sekawan ini adalah membawa Bukalapak menjadi startup unicorn atau bervaluasi di atas US$1 miliar. CBInsights menghitung saat ini valuasi Bukalapak sudah tembus US$2,5 miliar atau setara Rp 35 triliun (asumsi Rp 14.000/US$).
Selama tujuh tahun Fajrin Rasyid menjabat sebagai Chief Financial Officer (CFO) dan pada 2018 ia diangkat sebagai President Bukalapak. Selaku co-founder, Fajrin Rasyid juga memegang sejumlah saham Bukalapak.
Dalam jenjang pendidikan, Fajrin Rasyid melanjutkan pendidikan ke Harvard Business School dan Stanford University Graduate School of Business.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Update Hasil RUPS Tahunan Telkom