
Transaksi Alibaba & JD.com Tembus Rp 1.911 T, Sinyal Apa Ini?

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua raksasa e-commerce terbesar di China yang juga tercatat di bursa Wall Street AS, Alibaba dan JD.com, mencatatkan penjualan US$ 136,51 miliar atau setara dengan Rp 1.911 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$) melalui platform mereka selama gelaran festival belanja terbesar di negara itu, Festival Belanja Tengah Tahun 618.
Festival yang dikenal sebagai 618 ini karena tepat jatuh pada tanggal 18 Juni. Festival ini sedang diawasi ketat terkait dengan kesehatan konsumen di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu China saat ini mulai terlihat pulih dari pandemi coronavirus.
Festival 618 ini digelar untuk menggenjot konsumsi pasar China, sekaligus membantu merek-merek global di Negeri Tiongkok dalam memanfaatkan tren dan perilaku baru konsumen pascapandemi Covid-19.
Dilansir CNBC International, JD.com mengatakan volume transaksi menembus 269,2 miliar yuan atau US$ 37,99 miliar (sekitar Rp 532 triliun). Angka ini adalah nilai total dari semua pesanan untuk produk dan layanan di platform online perusahaan JD.com, terlepas dari apakah barang tersebut dijual, dikirim atau dikembalikan ke platform tersebut. Jumlah itu lebih tinggi dari pencapaian transaksi tahun lalu yakni 201,5 miliar yuan.
Sementara itu, Alibaba menyatakan nilai barang dagang bruto atau GMV (gross merchandise value) mencapai 698,2 miliar yuan atau US$ 98,52 miliar (Rp 1.379 triliun). GMV adalah indikator yang menunjukkan jumlah penjualan di seluruh platform belanja raksasa e-commerce.
Di China, ada dua acara belanja besar-besaran. Pertama, Festival 618 yang dimulai oleh JD.com. Kedua, Singles Day yang diselenggarakan tiap tanggal 11 November dan digelar oleh Alibaba. Tetapi saat ini, kedua perusahaan e-commerce global ini saling bergabung dalam promosi di tengah meningkatnya persaingan belanja online negara itu.
Alibaba mencetak jumlah GMV 268,4 miliar yuan pada gelaran Singles Day tahun lalu. Sementara di Festival 618, GMV Alibaba lebih dari dua kali angka itu.
Angka rekor penjualan pada Festival 618 dapat menunjukkan terjadinya pemulihan konsumen China di tengah pandemi Covid-19. Penjualan ritel turun 2,8% pada Mei dari tahun lalu, tetapi penjualan online barang-barang konsumsi fisik naik 15,6%. JD.com dan Alibaba mendapat berkah dari cepatnya peralihan belanja online di China.
Saham JD.com yang terdaftar di Bursa Nasdaq AS naik 72,5% pada tahun ini, sementara Alibaba di New York Stock Exchange (NYSE) naik 5,4% pada periode tersebut.
Pada perdagangan pagi, awal Jumat (19/6/2020) atau Jumat malam waktu Indonesia, saham JD.Com (kode saham JD) minus 2,71% di level US$ 59,14/saham, sementara saham BABA alias Alibaba juga minus 0,33% di posisi US$ 222,08/saham.
Kedua perusahaan juga melakukan listing sekunder di Bursa Hong Kong. Alibaba mencatatkan saham di Hong Kong pada November lalu, sementara saham JD.com mulai diperdagangkan Kamis pekan ini.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tekanan Geopolitik di Timur Tengah Mereda, Wall Street Dibuka Hijau!
