Wall Street Dibuka ke Zona Hijau Sambut Prospek Damai Dagang

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
19 June 2020 20:52
Trader Gregory Rowe, right, works on the floor of the New York Stock Exchange, Wednesday, Dec. 11, 2019. Stocks are opening mixed on Wall Street following news reports that US President Donald Trump might delay a tariff hike on Chinese goods set to go into effect this weekend. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Pasar Finansial Wall Street (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada pembukaan perdagangan Jumat (19/6/2020), merespons kabar bahwa China bakal mematuhi kesepakatan dagang fase 1 di tengah tingginya tensi geopolitik dua ekonomi terbesar dunia itu.

Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 315 poin (+1,2%) pada pembukaan pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB), dan 20 menit kemudian surut menjadi 259 poin (+0,97%) ke 26.329,65. Indeks Nasdaq naik 103,38 poin (+1,04%) ke 10.046,83 dan S&P 500 tumbuh 32,71 poin (+1,1%) ke 3.148,67.

Bloomberg melaporkan bahwa China sedang bersiap membeli produk pertanian AS sebagai bagian dari kesepakatan dagang fase satu. Laporan tersebut menurunkan kecemasan bahwa hubungan dagang keduanya akan berantakan di tengah perang urat syaraf terkait asal Covid-19.

Klaim pengangguran mingguan AS untuk pekan lalu tercatat sebanyak 1,508 juta, atau lebih buruk dari proyeksi ekonom dalam polling Dow Jones sebanyak 1.3 juta orang. Beberapa saham yang terkait dengan pembukaan kembali perekonomian seperti maskapai tercatat menguat .

Beberapa negara bagian di AS mencatatkan kenaikan angka pasien yang terinfeksi virus corona. Arizona, Texas, California, dan Florida melaporkan lonjakan kasus baru tertinggi harian pada Kamis kemarin.

Investor pun cemas bahwa kenaikan kasus corona bakal berujung pada kebijakan karantina yang lebih ketat untuk menekan penyebaran virus, sehingga membuyarkan ekspektasi akan pemulihan ekonomi.

"Reli beberapa bulan terakhir berpeluang membawa bursa saham mendekati rekor tertingginya, tetapi investor berjuang mempertemukan antara momentum penguatan dan pesan yang kurang optimistis beberapa bulan ke depan," tutur Lindsey Bell, Kepala Perencana Investasi Ally Invest kepada CNBC International.

Indeks Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq berpeluang menutup pekan dengan kenaikan mingguan yang keempat. Indeks Dow Jones sudah tercatat menguat 1,9% sepanjang pekan berjalan (week to date/WTD) sedangkan indeks S&P 500 melompat 2,4% dan Nasdaq meroket lebih dari 3% pada periode yang sama.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular