
Akibat Pandemi, SMGR Banting Tulang Pertahankan Ekspor

Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen semen pelat merah PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) tahun ini berekspektasi dapat menggenjot kinerja penjualan setelah tahun lalu tertekan akibat adanya Pemilu. Namun, akibat pandemi ini perusahaan tak bisa muluk-muluk memasang target dan hanya berfokus mempertahankan penjualan seperti tahun lalu.
Direktur Pemasaran dan Supply Chain Semen Indonesia Adi Munandir mengatakan perusahaan sejak tahun lalu berfokus untuk meningkatkan penjualan ekspor dengan seluruh jaringan distribusi yang ada. Namun dengan pandemi saat ini, dengan seluruh negara di regional juga terdampak perusahaan berupaya untuk mempertahankan jumlah penjualan ekspor seperti tahun lalu.
"Target ekspor 2020 diharapkan ada peningkatan, tapi dampak pandemi juga terjadi di seluruh negara di regional. Beberapa negara mengalami pelemahan. 2019 penjualan ekspor Indonesia itu 4,2 juta ton. Diharapkan 2020 dengan tambahan kapasitas dan perluasan jaringan diharapkan bisa buka pasar baru sehingga 2020 lebih dari 4 juta atau minimal sama, dengan dinamika pasar yang ada," kata Adi dalam press conference virtual, Jumat (19/6/2020).
Sementara itu, dari sisi keuangan, perusahaan saat ini tengah berupaya untuk menekan seluruh biaya yang ada lantaran biaya bunga yang tinggi usai melakukan akuisisi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) atau yang sebelumnya bernama Holcim Indonesia.
Direktur Keuangan Semen Indonesia Doddy Sulasmono Diniawan mengatakan perusahaan berupaya untuk mencari sumber dana murah dan melakukan sentralisasi seluruh pinjaman anak usahanya agar covenant keuangan bisa seragam. Jika tidak, utang dalam dolar dan pendapatan dalam rupiah akan membebani cash flow perusahaan.
"Di keuangan kita mmanage cash flow baik sumber dana lebih murah dari forex karena sebagian besar kita berbasis IDR income dan melakukan penyatuan dimana seluruh pinjaman anak perusahaan desentralisasi ada diseragamkan covenant, keseragaman tarif bunga dan kontrol jadi lebih baik," kata Doddy dalam kesempatan yang sama.
Sebagai informasi, hingga kuartal I-2020 holding BUMN Semen ini (Semen Indonesia Group/SIG) mencatatkan laba bersih mencapai Rp 446,46 miliar, naik 67% dari periode yang sama tahun lalu Rp 268,10 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan publikasi Senin (18/5/2020), laba bersih ini terjadi seiring dengan pendapatan SMGR yang juga naik kendati satu digit 6% menjadi Rp 8,58 triliun pada periode hingga Maret 2020 itu,dari periode yang sama tahun 2019, Rp 8,13 triliun.
Adapun beban pokok berkurang menjadi Rp 5,85 triliun dari Rp 5,91 triliun, sementara beban umum dan administrasi membengkak jadi Rp 811,78 miliar dari Rp 581,12 miliar.
Secara rinci, pendapatan dari penjualan semen SMGR mencapai Rp 7,23 triliun naik dari sebelumnya Rp 6,79 triliun, penjualan terak juga naik menjadi Rp 623,83 miliar. Penjualan yang turun yakni beton jadi dan siap pakai, kantong semen, persewaan lahan, dan pendapatan dari bisnis jasa penambangan.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article SMGR Proyeksikan Penjualan Akhir Tahun Naik Hingga 5%