Internasional

Banyak yang Kurang Memuaskan, Wall Street Ditutup Variatif

Redaksi, CNBC Indonesia
19 June 2020 06:50
Trader Gregory Rowe, right, works on the floor of the New York Stock Exchange, Wednesday, Dec. 11, 2019. Stocks are opening mixed on Wall Street following news reports that US President Donald Trump might delay a tariff hike on Chinese goods set to go into effect this weekend. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Pasar Finansial Wall Street (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat Wall Street menutup perdagangan dengan variatif pada penutupan perdagangan Kamis (18/6/2020). Klaim pengangguran AS yang tinggi berpengaruh pada optimisme atas dampak stimulus yang diberikan moneter.

Dow Jones Industrial Average berakhir turun 0,2% menjadi 26.079,90. Sedangkan Indeks S&P 500 berbasis luas, naik 0,1% menjadi 3.115,32 sementara Nasdaq naik 0,3% menjadi 9.943,05.



Menurut analis setempat, Art Hogan dari National Securities, pasar kini seperti melihat jalan buntu. Penyebaran corona dan tren ekonomi membuat khawatir.

Sebelumnya, klaim pengangguran mingguan untuk pekan lalu tercatat sebanyak 1,508 juta. Ini lebih buruk dari proyeksi ekonom dalam polling Dow Jones sebanyak 1.3 juta orang.

Kenaikan kasus di sejumlah negara bagian juga membuat pasar tambah gelisah. Texas misalnya mewajibkan masker digunakan di ruang publik karena ada lonjakan kasus yang terjadi.

Saham perusahaan pelayaran yakni Carnival turun hingga 1,3%. Penurunan terjadi setelah perusahaan melaporkan kerugian triwulan sebesar US$ 4,4 miliar.

Grosir Kroger juga turun 3%. Meski melaporkan laba kuartalan naik 57% menjadi US$ 1,2 miliar, perusahaan menolak untuk mengatakan perkiraan tahun depan karena Covid-19 yang tidak pasti.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular