
Menanti Kabar dari Thamrin, Begini Gerak IHSG di Sesi II

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sesi I hari Kamis (18/6/2020) terkoreksi menyusul sikap wait and see para pelaku pasar terhadap keputusan Bank Indonesia (BI).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada sesi I nilai transaksi mencapai Rp 3,35 triliun, dengan investor asing jual bersih (net sell) sebesar Rp 53,76 miliar di semua pasar. Sementara volume transaksi tercatat 4,78 miliar unit saham dengan frekuensi sebanyak 396.803 kali transaksi.
Saham-saham yang turun di antaranya saham PT Putra Rajawali Kencana Tbk (PURA) (-5,94%), PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) (-5,11%), PT Menteng Heritage Realty Tbk (HRME) (-4,80%), sedangkan PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) (-4,73%) dan PT Cardig Aero Services Tbk (CASS) (-3,57%).
Koreksi IHSG sesi I karena pelaku pasar masih menanti sejauh mana Bank Indonesia (BI) bersikap agresif mengawal pertumbuhan ekonomi, yang kini tersandera pandemi. Gubernur BI Perry Warjiyo memimpin Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang dimulai sejak kemarin, dan hari ini akan mengumumkan nasib suku bunga acuan nasional, yakni Bi 7-Day Reverse Repo Rate.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia berujung pada ekspektasi bahwa acuan penentuan suku bunga kredit dan tabungan itu bakal berada di level 4,25%, turun 25 basis poin (bps) dari posisi sekarang.
Penurunan IHSG juga seiring dengan turunnya bursa Wall Street di tengah kekhawatiran gelombang kedua virus corona setelah pembukaan kembali aktivitas bisnis. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 170,37 poin atau 0,7% menjadi 26.119,61 dan S&P 500 turun 11,25 poin atau 0,4% menjadi 3.113,49, sementara Nasdaq naik 14,66 poin atau 0,2% menjadi 9,910.53.
Sementara mayoritas bursa utama Asia juga melemah, seperti misalnya indeks Nikkei yang tertekan 142 poin (-0,63%), Hang Seng Hong Kong tertekan 53,9 poin (-0,22%). Strait Times Singapura melemah 3,3 poin (-0,12%).
Pasar juga memperhitungkan risiko penyebaran kembali virus corona (strain terbaru) setelah Beijing menyatakan sekolah libur menyusul kenaikan lagi jumlah penderta Covid-19. Di AS, 2,1 juta penderita Covid-19 telah teridentifikasi dengan Arizona dan Texas melaporkan kenaikan kasus.
Pada perdagangan sesi II IHSG berpotensi bertahan di zona merah menunggu keputusan MH Thamrin, sementara indikator BB yang mencoba menyentuh level pivot turut mendorong penurunan lebih lanjut.
Simak analisis teknikal di bawah ini.
![]() Analisis Teknikal |
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di antara area resistance dan pivot, maka pergerakan selanjutnya cenderung terbatas dengan garis BB yang mulai menyempit.
Untuk melanjutkan penurunan, perlu melewati level support selanjutnya yang berada di area 4.950 kembali hingga area 4.920. Sementara untuk merubah bias menjadi bullish perlu melewati level resistance yang berada di area 4.995 hingga area 5.020.
Sementara itu, indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) yang menggunakan pergerakan rata-rata untuk menentukan momentum, dengan garis MA yang mencoba berpotongan di wilayah positif, maka kecenderungan pergerakan IHSG untuk koreksi.
Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Saat ini RSI masih berada di bawah area 80 dan terpantau bergerak turun, artinya pergerakan selanjutnya cenderung koreksi.
Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang berada di bawah area resistance mencoba menyentuh level pivot, maka pergerakan IHSG selanjutnya diperkirakan untuk terkoreksi, terkonfirmasi RSI yang sudah overbought.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500