
Gelombang II Covid di China, Bikin Saham BUMN Babak Belur

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketakutan akan munculnya pandemi corona gelombang kedua di Beijing, China kembali menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke zona merah. Koreksi IHSG tersebut disebabkan koreksi saham-saham pelat merah atau (BUMN) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkoreksi dalam.
Indeks IDXBUMN20, indeks dengan konstituen 20 BUMN di Indonesia sendiri terpantau turun 0,34%. Hampir semua saham-saham mengalami koreksi pagi ini.
Berikut tabel pergerakan saham BUMN hari ini.
Satu-satunya perusahaan yang selamat dari ketakutan pasar terhadap pandemi corona jilid 2 adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan emas ini ini harga sahamnya naik 1,64% ke level Rp 620/unit.
ANTMhari ini terpantau hijau karena sentimen kenaikan harga emas di pasar spot sebesar 0,11% hari ini, selama sepekan terakhir harga emas sendiri sudah menanjak 2,3%.
Kenaikan emas diakibatkan oleh ketidakpastian global terhadap munculnya pandemi Covid-19 jilid 2 yang menyebabkan para investor melarikan dananya dari aset-aset yang beresiko tinggi menjadi aset-aset yang aman (safe haven) seperti emas.
Sementara itu penurunan paling besar terjadi di saham konstruksi yaitu PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) yang turunsebesar 2,62% ke level harga Rp 1.300/unit.
Penurunan terbesar yang terjadi di sektor ini wajar, karena apabila benar-benar terjadi pandemi nCov-19 jilid 2 maka sektor konstruksi akan kembali terhambat karena tidak ada perusahaan-perusahaan yang ingin berekspansi di tengah ketidakpastian global.
Sebelumnya di Beijing, China diterapkan pembatasan perjalanan warganya, menyusul munculnya 106 kasus baru Covid-19 di wilayah tersebut. Sumber penyebaran disinyalir dari pasar grosir Xinfadi, di mana ribuan orang bertransaksi setiap harinya. Sebanyak 27 distrik dinyatakan sebagai wilayah dengan risiko menengah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos-Bos Danantara Buka Suara Soal Koreksi IHSG & Saham BUMN