
Sudah 4 Hari Tidak Hijau, Rupiah Siap Jadi 'Hulk'!

Jakarta, CNBC Indonesia -Â Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat di perdagangan pasar spot pagi ini. Sepertinya minat pelaku pasar terhadap aset-aset berisiko sudah pulih.
Pada Selasa (16/6/2020), US$ 1 setara dengan Rp 14.080 kala pembukaan pasar spot. Rupiah melemah 0,12% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Namun rupiah tidak mau lama-lama di zona merah. Pada pukul 09:02 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 14.025 di mana rupiah menguat 0,18%.
Kemarin, rupiah menutup perdagangan pasar spot di posisi Rp 14.050/US$, sama seperti posisi penutupan akhir pekan lalu alias stagnan. Sudah empat hari beruntun rupiah gagal finis di jalur hijau.
Hari ini, kemungkinan rupiah bisa seharian bertahan hijau seperti Hulk di komik Marvel. Pasalnya, investor sudah kembali berkenan mengoleksi instrumen berisiko.
Kembalinya risk appetite pasar terlihat di bursa saham New York. Dini hari tadi waktu Indonesia, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,62%, S&P 500 naik 0,83%, dan Nasdaq Composite melesat 1,43%.
Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) memberi pengumuman yang membuat pasar happy. Bank sentral paling berpengaruh di bumi itu mengubah skema pembelian obligasi korporasi dengan memasukkan pendekatan indeksasi.
Artinya, The Fed akan membeli obligasi korporasi di pasar sekunder yang kemudian menciptakan portofolio baru yang berbasis indeks pasar. The Fed akan menyerap obligasi korporasi berdasarkan indeks yang terbangun dari aset dengan rating minimum tertentu, tenor tertentu, dan berbagai kriteria lainnya.
"Pasar tentu menyukainya. Siapa yang tidak suka diberi 'es krim' dan 'kue'? Skema ini akan mendorong investor untuk membeli saham dan instrumen berisiko lainnya karena mengetahui bahwa The Fed berada di belakang. Perbankan yang memegang obligasi korporasi akan merasa nyaman karena akan ada yang menampung," papar Robert Pavlik, Chief Investment Strategist di SlateStone Wealth LLC yang berbasis di New York, seperti dikutip dari Reuters.
Selain itu, ada perkembangan positif dari pembuatan vaksin virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Moderna, perusahaan farmasi asal AS, berencana melakukan uji coba vaksin corona terhadap 30.000 relawan pada Juli mendatang. Ini merupakan tahap akhir dari proses uji coba.
Moderna disebut-sebut juga sudah mendapat pembeli baru yaitu pemerintah Israel. Pejabat Kementerian Kesehatan Israel mengungkapkan sudah berada di tahap lanjutan pembicaraan soal pembelian vaksin corona dari Moderna.
Tambahan stimulus dari The Fed plus kabar baik mengenai vaksin corona membuat pasar kembali bergairah. Aset-aset berisiko kembali masuk radar sehingga arus modal mengalir ke pasar keuangan negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Rupiah pun mendapat berkahnya.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Keren! Penguatan Rupiah Nomor Wahid di Dunia
