Saham Bank BUKU IV RI Masih Kuat, Meski IHSG Drop Hari Ini

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
12 June 2020 13:02
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham bank BUKU IV terpantau masih memiliki daya tahan (resilience) kuat hari ini kendati Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,47% ke posisi 4.831,77 poin.

Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), misalnya masih menguat 3,09% ke level Rp 4.330 per saham. Emiten bank BUMN lainnya, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menguat 2,56% ke level Rp 4.810 per saham. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga sempat menguat ke level Rp 3.020 per saham meski akhirnya berbalik melemah 0,34% ke level Rp 2.960 per saham.

Sementara itu, emiten dengan nilai kapitalisasi terbesar di BEI, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melemah 1,06% ke posisi Rp 28.100 per saham.

Head of Research PT Samuel Sekuritas, Suria Dharma mengatakan, pasar saham domestik masih menunjukkan daya tahan dengan pelemahan yang tidak terlalu dalam kendati bursa saham Amerika Serikat, indeks Dow Jones terkoreksi hampir 7% pada perdagangan Kamis kemarin.

"Di luar dugaan market kita cukup bertahan meski pelaku pasar memperkirakan IHSG akan mengekor Dow Jones," saat dihubungi CNBC Indonesia, Jumat (12/6/2020).

Kepala Riset PT Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hardy menuturkan, pada perdagangan menjelang akhir pekan ini, IHSG diperkirakan akan bergerak pada rentang 4.650 - 4.800.

Tren penurunan ini disebabkan pasar masih merespons negatif mengenai kemungkinan terjadinya gelombang kedua Covid-19 setelah indeks saham AS pada perdagangan kemarin ditutup turun dalam dengan indeks DJIA turun 6,9% dan S&P500 turun 5,89%.

Kendati demikian, Yanuar masih merekomendasikan investor saham BBRI dan BBCA. Untuk BRI, Kresna merekomendasikan buy on weakness dengan estimasi harga di rentang Rp 2.850 - Rp 3.210 per saham.

"Resisten Rp 3.210 apabila dapat rebound dari penurunan 3 hari terakhir," ujarnya.

Kresna juga merekomendasikan buy on weakness saham BBCA dengan estimasi harga pada rentang Rp 28.000 - Rp 30.000 per unit saham. "Resistance Rp 30.000 - Rp 31.000 apabila dapat melanjutkan penguatan," tandasnya.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Digitalisasi Picu Investor Ritel Domestik Bursa RI 'Meledak'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular