Rupiah Loyo, Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 10.100/SG$

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
12 June 2020 10:10
FILE PHOTO: A Singapore dollar note is seen in this illustration photo May 31, 2017. REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo
Foto: Dolar Singapura (REUTERS/Thomas White)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura menguat tajam melawan rupiah pada perdagangan Jumat (12/6/2020) hingga ke atas Rp 10.100/US$. Sentimen pelaku pasar yang memburuk membuat rupiah tertekan pada hari ini.

Pada pukul 9:19 WIB SG$ 1 setara Rp 10.165,96, dolar Singapura melesat 1,54% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Memburuknya sentimen pelaku pasar terlihat dari bursa saham AS (Wall Street) yang ambrol pada perdagangan Kamis kemarin. Indeks Dow Jones ambles nyaris 7%, sementara S&P 500 dan Nasdaq masing-masing lebih dari 5%. Penyebabnya, lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di AS.

Kasus corona baru di AS meningkat menjadi 20,2486 kasus per hari dari sebelumnya 17,376. Secara total, jumlah pengidap virus corona mencapai 2 juta orang di AS dengan 116.000 korban jiwa.


Negara bagian Texas mencatatkan rekor tertinggi pasien Covid-19 dalam tiga hari terakhir. Sembilan wilayah di California juga melaporkan kenaikan kasus corona.


Sebagai mata uang emerging market, rupiah sangat dipengaruhi oleh mood pelaku pasar. Ketika mood sedang bagus, maka aliran modal akan deras masuk ke Indonesia, rupiah pun menjadi perkasa. Sebaliknya, ketika sentimen memburuk, maka aliran modal berisiko kembali keluar, dan rupiah menjadi tertekan.

Pada pekan lalu, derasnya aliran modal yang masuk ke dalam negeri membuat rupiah perkasa, dan dolar Singapura ambles ke bawah Rp 10.000/US$ untuk pertama kalinya sejak 27 Februari.


Derasnya aliran modal ke dalam negeri terlihat dari lelang obligasi atau Surat Berharga Negara (SBN) Selasa (2/6/2020) yang penawarannya mencapai 105,27 triliun. Ada 7 seri SBN yang dilelang kemarin, dengan target indikatif pemerintah sebesar US$ 20 triliun, artinya terjadi oversubscribed 5,2 kali.

Pemerintah menyerap Rp 24,3 triliun dari seluruh penawaran yang masuk, di atas target indikatif, berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan.

Tingginya daya tarik SBN juga terlihat di pasar sekunder. Berdasarkan data DJPPR, sepanjang pekan lalu, ada inflow sebesar 9,61 triliun. Inflow tersebut terbilang besar, melebihi inflow sepanjang bulan Mei Rp 7,07 triliun.


Di pasar saham, juga terjadi inflow yang cukup besar. Berdasarkan data RTI, sepanjang pekan lalu investor asing melaukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 3,45 triliun di all market.


Sementara hal sebaliknya terjadi di pekan ini, dalam tiga hari pertama di pasar obligasi terjadi outflow sebesar 2,34 triliun, sementara di pasar saham dalam sepekan terjadi aksi jual Rp 435,88 miliar di pasar reguler.


Akibatnya, rupiah melemah melawan dolar Singapura di pekan ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sentuh Rp 16.500/US$, Rupiah Terus Terpuruk

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular