
Awal Juni Ekspor Naik 60% Lebih, Harga CPO Menguat

Jakarta, CNBC Indonesia - Kenaikan ekspor minyak sawit Malaysia dalam 10 hari pertama bulan Juni membuat harga minyak sawit mentah (CPO) untuk kontrak pengiriman Agustus di Bursa Malaysia Derivatif Exchange menguat. Naiknya harga sedikit terganjal oleh kabar kemungkinan peningkatan output bulan Juni.
Harga CPO naik 0,65% ke RM 2.365/ton pada Kamis (11/6/2020) pada 10.40 WIB. Kemarin harga CPO ditutup melemah akibat adanya prediksi bahwa output bulan Juni akan meningkat memasuki siklus produksi yang tinggi.
"Harga CPO berjangka sempat tertekan akibat adanya potensi peningkatan output pada Juni karena perkebunan mulai memasuki siklus produksi yang lebih tinggi," kata Marcello Cultrera, manajer penjualan institusional di Phillip Futures di Kuala Lumpur, melansir Reuters.
"Ada konsensus luas bahwa output 1-10 Juni di Semenanjung Malaysia sekitar 30% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada Mei," kata Paramalingam Supramaniam, seorang direktur di pialang Selangor Pelindung Bestari Sdn Bhd.
"Pelaku pasar juga gelisah terkait dengan adanya laporan India yang tengah mempertimbangkan untuk menaikkan bea masuk sebesar 5% untuk minyak nabati," ia menambahkan.
Stok kelapa sawit Malaysia turun 0,5% pada akhir Mei dari bulan sebelumnya ke 2,03 juta ton. Penurunan terjadi karena produksi turun dan ekspor melonjak lebih dari yang diharapkan, jika mengacu pada data dari regulator industri MPOB.
Namun harga rebound hari ini setelah terdengar kabar bahwa ekspor Malaysia pada sepertiga bulan pertama Juni meningkat hingga lebih dari 60% dibanding periode yang sama bulan lalu.
Menurut surveyor kargo Societe Generale de Surveillance ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk 1-10 Juni naik 63,8% menjadi 580.096 ton naik signifikan dari 354.090 ton pada pengiriman 1-10 Mei.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg) Next Article Impor India Jeblok, Harga CPO Rontok