Tak Peduli Corona, PTBA Optimistis Target 2020 Tercapai

Monica Wareza, CNBC Indonesia
10 June 2020 15:17
Doc.PTBA
Foto: Doc.PTBA

Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen batu bara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) tak melakukan revisi target penjualan dan produksi 2020. Perseroan masih memasang target penjualan di angkat 29,9 juta ton dan produksi sebesar 30,3 juta ton.

Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin mengatakan untuk tetap mencapai target ini perusahaan berupaya untuk mendiversifikasi target pasar batu bara. Perusahaan tengah membidik penjualan ke Kamboja, Laos dan Vietnam.

"Produksi kita tidak akan revisi karena kita ada keyakinan kondisi pandemi Juli ini bisa berakhir. Sebagaimana kita liat PSBB dilonggarkan, banyak negara new normal dan saya berharap di semester dua ini kita bisa lakukan kegiatan produksi dan penjualan untuk me-recover gap dua bulan terakhir di tengah pandemi," kata Arviyan dalam konferensi pers virtual, Rabu (10/6/2020).

Sejalan dengan itu, perusahaan masih menganggarkan dana Rp 4 triliun untuk belanja modal (capital expenditure/capex) di tahun ini.

"Sejauh ini kita masih tetap, masih tetap jalankan seperti di awal tahun, belum ada penundaan sebab ini terkait dengan masalah Bukit Asam, terkait gasifikasi dan hilirisasi dan infrastruktur di PTBA. Capex, sejauh ini kita lagi efisienkan tapi belum ada perubahan capex," tegas dia.

Adapun hingga akhir kuartal pertama tahun ini, penjualan batu bara perseroan tercatat naik 2,1% dari 6,6 juta ton menjadi 6,8 juta ton. Akan tetapi, volume produksi tercatat turun 2,8%.

Selain itu, selama periode tersebut terjadi penurunan harga batu bara turun sampai 30% karena permintaan yang melemah. Hal ini terimbas dari pandemi Covid-19 yang menyebabkan sejumlah negara yang menjadi tujuan ekspor PTBA seperti India menerapkan kebijakan karantina wilayah atau lockdown yang dampaknya baru akan kemungkinan terasa di kuartal kedua 2020.

Pada 3 bulan pertama tahun ini, perseroan sudah menyerap belanja modal Rp 407 miliar dengan perincian sebesar Rp 39 miliar untuk biaya investasi rutin perbaikan alat dan maintenance, dan investasi pengembangan Rp 368 miliar.

Alokasi paling besar dari capex tersebut untuk pengembangan proyek PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 sebesar Rp 250 miliar. Adapun total investasi sepanjang tahun 2020 ditargetkan sebesar Rp 4 triliun.

[Gambas:Video CNBC]




(hps/hps) Next Article Sah! RUPST PTBA Tunjuk Suryo Eko Hadianto jadi Dirut Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular