Saham BUMN Diobral & Ambles Hingga 7%, Ada Apa?

Tri Putra, CNBC Indonesia
10 June 2020 13:30
Gedung Kementerian BUMN (detik.com/Hendra Kusuma)
Foto: Gedung Kementerian BUMN (detik.com/Hendra Kusuma)

Jakarta, CNBC Indonesia - Aksi profit taking para investor hari ini tidak pandang bulu, seluruh indeks sektoral yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI) terpantau berada di zona merah.

Nasib yang serupa juga terjadi pada Badan Usaha Milik Negara, terpantau mayoritas perusahaan berpelat merah ini diperdagangkan di zona merah juga. Indeks IDXBUMN20 yaitu indeks dengan konstituen 20 BUMN di Indonesia terpantau anjlok 4,31%.

Satu-satunya perusahaan yang selamat dari aksi realisasi keuntungan oleh para investor adalah PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Perusahaan yang bergerak di sektor batu bara ini sendiri harga sahamnya naik 1,26% ke level Rp 2.420/unit.

PTBA selamat dari aksi profit taking karena para investor sedang menunggu hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari ini yang akan menentukan berapa jumlah dividen yang akan dibagikan oleh PTBA. Pada tahun lalu sendiri PTBA membagikan dividen sebesar Rp 339/unit atau dengan harga sekarang imbal balik hasil (dividend yield) sebesar 14,03%

Sementara itu penurunan paling besar terjadi di saham perbankan yaitu PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang turun menyentuh level Auto Reject Bawah (ARB) sebesar 7% ke level harga Rp 4.000/unit.

Sedangkan sesama Bank Pelat Merah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga terkena ARB, turun 6,92% ke level harga Rp 4.910/unit.

Penurunan terbesar yang terjadi di sektor perbankan ini wajar, karena dua pekan kemarin sektor yang reli paling kencang adalah sektor perbankan. Tercatat indeks JKBANK15 yang memonitor pergerakan harga saham perbankan reli 23,03% selama dua pekan terakhir. Indeks IDXBUMN20 sendiri 'hanya' reli sebesar 15,88% dalam kurun waktu yang sama.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp) Next Article IHSG Jatuh Lagi ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular