
Cemas Soal Corona, Asing Kabur & IHSG Sesi II Masih Merah

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari Rabu (10/6/2020) masuk zona merah di tengah aksi jual investor asing merespons kasus corona di Tanah Air yang bertambah 1.043 orang dibandingkan posisi hari sebelumnya sekaligus menjadi rekor tertinggi penambahan kasus harian.
Kalau sampai kemudian lonjakan kasus di Tanah Air membuat pemerintah berpikir ulang untuk menerapkan kehidupan normal baru (new normal) dan kembali menerapkan social distancing dan pembatasan sosial, maka prospek ekonomi Indonesia bakal suram. Oleh karena itu, wajar investor agak cemas. Kekhawatiran itu ditunjukkan dengan melepas aset-aset di pasar keuangan Indonesia.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada sesi I nilai transaksi mencapai Rp 6,82 triliun, dengan investor asing jual bersih (net sell) sebesar Rp 637,16 miliar di semua pasar. Sementara volume transaksi tercatat 6,11 miliar unit saham dengan frekuensi sebanyak 568.986 kali transaksi.
Saham-saham yang turun di antaranya saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) (-7,00%), PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) (-7.00%), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) (-6,92%), sedangkan PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) (-6,04%) dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) (-5,73%).
Penurunan IHSG juga terdorong oleh proyeksi dari Bank Dunia (World Bank) yang meramalkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia akan mengalami stagnasi akibat dampak pandemi virus corona.
Bank Dunia juga memproyeksi bahwa ekonomi dunia masuk resesi di 2020 ini. Kegiatan ekonomi internasional akan menyusut 5,2% tahun ini atau merupakan resesi terdalam sejak Perang Dunia II.
Selain itu, sentimen negatif juga datang dari bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street yang menjadi barometer atau acuan bursa saham global pada penutupan perdagangan Selasa kemarin (Rabu pagi waktu Indonesia) ditutup mayoritas negatif.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) merosot 300,14 poin atau 1,1% menjadi 27.270,30, Nasdaq naik 19,01 poin atau 0,3% menjadi 9.953,75 dan S&P 500 turun 25,21 poin atau 0,8% menjadi 3.207,18.
Pada perdagangan sesi II IHSG berpotensi bertahan di zona merah seiring lonjakan kasus Covid-19 dan juga teknikal dari MACD yang overbought.
Simak analisis teknikal di bawah ini.
![]() Analisis Teknikal |
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (Hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di bawah area pivot dan mendekati area support, dengan garis BB yang menyempit, artinya pergerakan cenderung untuk turun lebih lanjut mencoba sentuh support.
Untuk melanjutkan penurunan perlu melewati level support yang berada di area 4.865 dan berlanjut hingga area 4.810. Sementara untuk merubah bias menjadi bullish perlu melewati resistance yang berada di area 5.000 hingga area 5.090.
Sementara itu, indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) yang menggunakan pergerakan rata-rata untuk menentukan momentum, dengan garis MA yang sudah berpotongan di atas area MACD, maka kecenderungan untuk koreksi.
Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Saat ini RSI berada di area 20 yang sekaligus menjadi area jenuh jual, dengan garis RSI yang mencoba bergerak ke atas artinya pergerakan selanjutnya mencoba rebound untuk menipiskan pelemahan.
Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang mulai menyempit dan terkonfirmasi MACD yang overbought, maka pergerakan IHSG masih berpotensi terkoreksi, kendati terbatas karena RSI yang sudah oversold.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500