Rupiah Tiba-tiba Menguat Padahal Seharian Lesu, Kok Bisa?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
09 June 2020 15:55
valas
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat tipis di perdagangan pasar spot hari ini. Padahal rupiah banyak menghabiskan hari di jalur merah.

Pada Selasa (9/6/2020), US$ 1 setara dengan Rp 13.840 kala penutupan pasar spot. Rupiah menguat 0,07% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Kala pembukaan pasar, rupiah stagnan saja di Rp 13.850/US$. Mata uang Tanah Air sempat menguat tipis, tetapi itu fana belaka. Selanjutnya rupiah lebih banyak menghabiskan hari di zona stagnasi bahkan merah.

Namun sesaat jelang lapak ditutup, rupiah berhasil kembali ke zona hijau meski penguatannya tipis saja. Berikut pergerakan kurs rupiah terhadap dolar AS sepanjang hari ini:

Rupiah beruntung karena mayoritas mata uang Asia lainnya melemah di hadapan dolar AS. Selain rupiah, hanya yen Jepang dan baht Thailand yang mampu menguat.

Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning di pasar spot pada pukul 15:45 WIB:

Sepertinya arus modal di pasar obligasi pemerintah yang membuat rupiah berhasil berbalik arah. Kebetulan hari ini pemerintah melelang enam seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Penawaran yang masuk dalam lelang itu adalah Rp 28.64 triliun dan pemerintah mengambil Rp 9,5 triliun. Lebih tinggi dibandingkan target indikatif yang sebesar Rp 7 triliun.

Selain itu, ada kemungkinan intervensi Bank Indonesia (BI) membuat rupiah menguat. Apalagi MH Thamrin menilai nilai tukar rupiah saat ini masih undervalued alias terlalu murah.

"Bank Indonesia memandang level nilai tukar rupiah dewasa ini secara fundamental tercatat undervalued sehingga berpotensi terus menguat dan mendukung pemulihan ekonomi. Untuk mendukung efektivitas kebijakan nilai tukar, Bank Indonesia terus mengoptimalkan operasi moneter guna memastikan bekerjanya mekanisme pasar dan ketersediaan likuiditas baik di pasar uang maupun pasar valas," sebut keterangan tertulis BI usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi Mei 2020.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Keren! Penguatan Rupiah Nomor Wahid di Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular