Internasional

Ekonomi Asia Timur & Pasifik Diramal 0,5% di 2020, RI?

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
09 June 2020 08:58
Bank Dunia
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC IndonesiaWorld Bank atau Bank Dunia memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Timur dan Pasifik hanya tumbuh 0,5% pada tahun 2020. Mewabahnya pandemi corona atau Covid-19 menjadi penyebab.

"Pertumbuhan di wilayah ini [Asia Timur dan Pasifik] diproyeksikan akan tumbuh 0,5% pada tahun 2020, terendah sejak 1967, disebabkan karena terjadinya pandemi," tulis lembaga ini dalam laporan resminya bertajuk Global Economic Prospects edisi Juni 2020.



Bank Dunia mengatakan penutupan wilayah (lockdown) di beberapa negara guna menekan penyebaran Covid-19 telah membuat perekonomian melambat dan menurun dengan sangat tajam. Pengetatan finansial secara global juga membuat aliran modal asing keluar cukup besar.

Belum lagi harga komoditas di beberapa kawasan juga menurun tajam. Pengetatan dan pemberhentian produktivitas di China membuat aktivitas di beberapa sektor ekonomi juga terhenti pada Februari.

"Aktivitas mulai pulih pada bulan Maret karena ada pelonggaran lockdown dan pada April, industri telah tumbuh kembali dan penjualan kendaraan diketahui memperoleh keuntungan," tulis lembaga itu.

"Namun perusahaan menghadapi kekurangan pendanaan dan terjadinya penurunan permintaan dan pemulihan layanan masih berjalan lambat."



Pertumbuhan ekonomi di China diproyeksi akan melambat menjadi 1% pada tahun ini. Namun pertumbuhan negeri Panda akan kembali meningkat ke 6,9% pada tahun 2021.

Sebagaimana diketahui, aktivitas ekonomi China kini bertahap pulih. Padahal sekarang belahan dunia lain tengah "terkunci" dan "terbatas" karena corona.

"Prospek ini didasarkan pada China dan negara-negara besar lainnya di wilayah tersebut menghindari wabah gelombang kedua," kata Bank Dunia lagi.

"Asumsinya adalah bahwa perlambatan parah di Cina pada kuartal pertama, dan seluruh wilayah di babak pertama akan diikuti oleh pemulihan bertahap dan berkelanjutan.

Adapun aktivitas ekonomi di seluruh Asia Timur dan Pasifik diperkirakan akan mengalami kontraksi 1,2% pada tahun 2020. Aktivitas akan meningkat menjadi 5,4% pada tahun 2021.

Kontraksi ekonomi terbesar pada tahun ini diperkirakan akan terjadi di tiga negara/ Yakni Malaysia (-3,1%), Filipina (-1,9%), dan Thailand (-5%).

Ini terjadi karena adanya penutupan aktivitas domestik. Belum lagi berkurangnya aktivitas pariwisata, perdagangan, dan manufaktur yang terganggu dan limpahan dari pasar keuangan.

Sementara pertumbuhan ekonomi di Indonesia, Bank Dunia memperkirakan akan flat atau datar, di posisi 0%. Kemudian, pertumbuhan ekonomi di Vietnam diperkirakan akan melambat menjadi 2,8%.

[Gambas:Video CNBC]




Adapun Kamboja (-1%), Laos PDR (+ 1%). sementara Fiji (-4,3%) dan di Kepulauan Pasifik lainnya.

"Pandemi kemungkinan akan semakin memperlambat potensi pertumbuhan di wilayah dengan melemahkan investasi dan rantai pasokan yang telah menjadi saluran penting bagi peningkatan produktivitas selama dekade terakhir," tulis lembaga itu.

"Prospek regional akan memburuk secara signifikan jika ketegangan perdagangan global kembali meningkat.



(sef/sef) Next Article Bank Dunia: Ekonomi Global Diprediksi Tumbuh 2,5% 2020

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular