
Rupiah Strong, Kurs Dolar Singapura Sudah Dekati Rp 9.900/SG$
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
08 June 2020 10:43

Jakarta, CNBCÂ Indonesia -Â Nilai tukar dolar Singapura melemah melawan rupiah di perdagangan Senin (8/6/2020) pagi, semakin mendekati level Rp 9.900/US$. Pelonggaran kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI Jakarta yang memasuki pekan kedua menjadi salah satu sentimen positif bagi rupiah.
Pada pukul 9:04 WIB, SG$ 1 setara Rp 9.911,72, dolar Singapura melemah 0,22% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Level tersebut merupakan yang terendah sejak 26 Februari lalu.
Pekan ini merupakan pekan kedua pelonggaran PSBB DKI Jakarta, perkantoran, rumah makan, pertokoan, bengkel museum, taman, pantai, sudah dibuka kembali masih dibatasi jumlah orangnya dan dengan protokol kesehatan yang ketat. Ojek online juga sudah diperbolehkan kembali beroperasi di DKI Jakarta.
Dengan demikian, roda bisnis sudah berputar kembali meski secara perlahan, sehingga memberikan harapan perekonomian bisa segera bangkit. DKI Jakarta merupakan pusat ekonomi Indonesia, di tahun 2019 kontribusinya terhadap produk domestik bruto sekitar 17%.
Rupiah pun kembali berjaya, melanjutkan penguatan 3,78% melawan dolar Singapura sepanjang pekan lalu.
Penguatan tajam tersebut dicapai akibat derasnya aliran modal yang masuk ke dalam negeri, setelah mood investor global sedang bagus-bagusnya menyambut new normal di berbagai negara.
Derasnya aliran modal ke dalam negeri terlihat dari lelang obligasi atau Surat Berharga Negara (SBN) Selasa lalu yang penawarannya mencapai 105,27 triliun. Ada 7 seri SBN yang dilelang kemarin, dengan target indikatif pemerintah sebesar US$ 20 triliun, artinya terjadi oversubscribed 5,2 kali.
Pemerintah menyerap Rp 24,3 triliun dari seluruh penawaran yang masuk, di atas target indikatif, berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan.
Tingginya daya tarik SBN juga terlihat di pasar sekunder. Berdasarkan data DJPPR sejak akhir Mei hingga 4 Juni, terjadi inflow sebesar 7,02 triliun. Inflow tersebut terbilang besar nyaris menyamai inflow sepanjang bulan Mei Rp 7,07 triliun.
Di pasar saham, juga terjadi inflow yang cukup besar. Berdasarkan data RTI, sepanjang pekan lalu investor asing melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 3,45 triliun di all market.
Derasnya aliran modal ke dalam negeri tersebut membuat rupiah terus berjaya melawan dolar Singapura.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Sentuh Rp 16.500/US$, Rupiah Terus Terpuruk
Pada pukul 9:04 WIB, SG$ 1 setara Rp 9.911,72, dolar Singapura melemah 0,22% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Level tersebut merupakan yang terendah sejak 26 Februari lalu.
Pekan ini merupakan pekan kedua pelonggaran PSBB DKI Jakarta, perkantoran, rumah makan, pertokoan, bengkel museum, taman, pantai, sudah dibuka kembali masih dibatasi jumlah orangnya dan dengan protokol kesehatan yang ketat. Ojek online juga sudah diperbolehkan kembali beroperasi di DKI Jakarta.
Rupiah pun kembali berjaya, melanjutkan penguatan 3,78% melawan dolar Singapura sepanjang pekan lalu.
Penguatan tajam tersebut dicapai akibat derasnya aliran modal yang masuk ke dalam negeri, setelah mood investor global sedang bagus-bagusnya menyambut new normal di berbagai negara.
Derasnya aliran modal ke dalam negeri terlihat dari lelang obligasi atau Surat Berharga Negara (SBN) Selasa lalu yang penawarannya mencapai 105,27 triliun. Ada 7 seri SBN yang dilelang kemarin, dengan target indikatif pemerintah sebesar US$ 20 triliun, artinya terjadi oversubscribed 5,2 kali.
Pemerintah menyerap Rp 24,3 triliun dari seluruh penawaran yang masuk, di atas target indikatif, berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan.
Tingginya daya tarik SBN juga terlihat di pasar sekunder. Berdasarkan data DJPPR sejak akhir Mei hingga 4 Juni, terjadi inflow sebesar 7,02 triliun. Inflow tersebut terbilang besar nyaris menyamai inflow sepanjang bulan Mei Rp 7,07 triliun.
Di pasar saham, juga terjadi inflow yang cukup besar. Berdasarkan data RTI, sepanjang pekan lalu investor asing melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 3,45 triliun di all market.
Derasnya aliran modal ke dalam negeri tersebut membuat rupiah terus berjaya melawan dolar Singapura.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Sentuh Rp 16.500/US$, Rupiah Terus Terpuruk
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular