
Mal Buka 15 Juni, Saham MAPI, ACES Dkk Mulai Lompat

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk transisi Pembatasan Sosial berskala Besar (PSBB) dengan pelonggaran di berbagai sektor siang kemarin (4/6/20), Perusahaan ritel mendapat kepastian bahwa Senin depan (8/6/20) para peritel sudah bisa beroperasi kembali meskipun hanya boleh beroperasi dengan kapasitas 50%.
Dengan catatan bahwa toko ritel tersebut berdiri sendiri (standalone), apabila ritel tersebut tergabung dengan pusat perbelanjaan atau mal maka harus menunggu 1 minggu lagi.
Menyambut kepastian tersebut, harga saham-saham ritel hari ini terpantau mayoritas naik.
Kenaikan yang paling tinggi terjadi di saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) yang hari ini terbang 5,88% ke level harga Rp 810/unit. MAPI sendiri merupakan pemegang merek ritel terkenal seperti Sports Station, Zara dan SOGO.
Sedangkan juara dua jatuh kepada PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) yang mengoperasikan department store Ramayana. Harga RALS terbang 4,03% ke level Rp 645/unit.
Setelah kenaikan tinggi hari ini harga saham-saham perusahaan ritel bak bumi dan langit terdapat saham yang harganya sudah kembalinya ke level awal tahun seperti PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) dengan kenaikan secara tahun berjalan (YTD) sebanyak 1,34%. Naiknya harga saham toko peralatan Ace Hardware ini sendiri dikarenakan kepercayaan pelaku pasar setelah keberanian manajemen untuk berekspansi di tengah adanya virus corona.
Pada 2020 ini sendiri ACES sudah menambah lima gerai baru tiga diantaranya dibuka setelah pemerintah mengumumkan Covid-19 sudah masuk Indonesia. ACES sendiri menargetkan akan membuka 15 gerai pada tahun ini.
Selain berekspansi dengan penambahan offline store ACES juga meningkatkan pelayanan e-commerce dengan menyediakan berbagai fitur tambahan seperti pemesanan melalui whatsapp dan menggratiskan ongkos kirim.
Sementara itu perusahaan peritel lain harga sahamnya masi jauh dibawah ketika virus Covid-19 menyerang. Secara tahun berjalan rata-rata perusahaan yang bergerak di sektor ini terkoreksi sebesar 30,03%, dengan koreksi paling dalam terjadi di saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) yang terkoreksi sebesar 62,11%.
Koreksi panjang di sebagian besar perusahaan yang bergerak di sektor ritel ini terjadi karena semenjak diberlakukannya PSBB di Jakarta Maret lalu pengelola mal dipaksa menutup sebagian besar operasinya, sehingga toko perusahaan ritel yang biasanya menjadi tenant di mal terpaksa ikut ditutup.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp) Next Article Efek Corona, Ini Strategi Emiten Ponsel & Elektronik Bertahan