
PSBB Sampai Juni, Saham BCA, BRI, Mandiri & BNI Kompak Drop
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
05 June 2020 10:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham bank-bank besar berjatuhan pada hari ini di Bursa Efek Indonesia (BEI) diterpa aksi ambil untung investor asing.
Penundaan pencabutan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta digunakan sebagai alasan untuk menarik keuntungan setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) reli sejak pekan lalu.
Hingga pukul 09.55 WIB, Jumat ini (5/6/2020), harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) terkoreksi 1,55% ke level Rp 28.500/unit. Asing tercatat membukukan net sell senilai Rp 29 miliar pada saham bank swasta terbesar ini.
Demikian pula saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terkoreksi 0,65% ke level Rp 3.040/unit. Net sell investor asing pada saham ini mencapai Rp 19,9 miliar.
Tekanan jual juga sempat terjadi pada saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar 0,63% ke Rp 4.700/unit. Namun saham Bank Mandiri masih banyak dikoleksi asing dengan nilai net buy Rp 1,8 miliar. Tekanan juga tersebut dilakukan investor lokal.
Sementara itu, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) tercatat turun 0,97% ke level Rp 4.100/unit. Asing membukukan net sell Rp 11,78 miliar pada saham BNI.
Tekanan jual pada saham perbankan ini membuat IHSG drop 0,36% ke level 4.899,23. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp 2,82 triliun dan asing tercatat membukukan net sell senilai Rp 168,46 miliar di seluruh pasar.
Kemarin, Rabu (4/6/20), Gubernur DKI Anies Baswedan menyampaikan PSBB diperpanjang dengan sejumlah pelonggaran. Anies menuturkan, angka effective reproduction number (Rt) Covid-19 terus menunjukkan penurunan.
Menurutnya, angka R-naught di wilayah pandemi harus di bawah 1. Karena jika di atas 1 itu maka wabah bisa terus berkembang.
Dalam dokumen yang disampaikan Anies, soal jadwal pembukaan transisi fase I, bahwa pasar dan pusat perbelanjaan sudah bisa dibuka bertahap pada pekan ketiga Juni 2020, dan beroperasi dengan kapasitas hanya 50% untuk Senin-Jumat.
Selain itu, disebutkan bahwa pertokoan/retail/showroom dan lainnya yang berdiri sendiri atau stand alone sudah bisa dilakukan pembukaan pada pekan kedua Juni 2020 selama 8-14 Juni 2020. Namun, hanya bisa dibuka 50% dari kapasitas dari periode Senin-Jumat.
(hps/hps) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500
Penundaan pencabutan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta digunakan sebagai alasan untuk menarik keuntungan setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) reli sejak pekan lalu.
Hingga pukul 09.55 WIB, Jumat ini (5/6/2020), harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) terkoreksi 1,55% ke level Rp 28.500/unit. Asing tercatat membukukan net sell senilai Rp 29 miliar pada saham bank swasta terbesar ini.
Tekanan jual juga sempat terjadi pada saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar 0,63% ke Rp 4.700/unit. Namun saham Bank Mandiri masih banyak dikoleksi asing dengan nilai net buy Rp 1,8 miliar. Tekanan juga tersebut dilakukan investor lokal.
Sementara itu, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) tercatat turun 0,97% ke level Rp 4.100/unit. Asing membukukan net sell Rp 11,78 miliar pada saham BNI.
Tekanan jual pada saham perbankan ini membuat IHSG drop 0,36% ke level 4.899,23. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp 2,82 triliun dan asing tercatat membukukan net sell senilai Rp 168,46 miliar di seluruh pasar.
Kemarin, Rabu (4/6/20), Gubernur DKI Anies Baswedan menyampaikan PSBB diperpanjang dengan sejumlah pelonggaran. Anies menuturkan, angka effective reproduction number (Rt) Covid-19 terus menunjukkan penurunan.
Menurutnya, angka R-naught di wilayah pandemi harus di bawah 1. Karena jika di atas 1 itu maka wabah bisa terus berkembang.
Dalam dokumen yang disampaikan Anies, soal jadwal pembukaan transisi fase I, bahwa pasar dan pusat perbelanjaan sudah bisa dibuka bertahap pada pekan ketiga Juni 2020, dan beroperasi dengan kapasitas hanya 50% untuk Senin-Jumat.
Selain itu, disebutkan bahwa pertokoan/retail/showroom dan lainnya yang berdiri sendiri atau stand alone sudah bisa dilakukan pembukaan pada pekan kedua Juni 2020 selama 8-14 Juni 2020. Namun, hanya bisa dibuka 50% dari kapasitas dari periode Senin-Jumat.
(hps/hps) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500
Most Popular