
Kinerja Bursa Asia Bervariatif Dilanda Profit Taking

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham di kawasan Asia pada perdagangan hari ini (5/6/2020) terpantau bervariatif. Di berberapa bursa di kawasan Benua Kuning terkoreksi karena adanya aksi profit taking (ambil untung) investor setelah bursa di Asia cenderung hijau tujuh hari terakhir.
"Pasar sudah naik kencang, pasti banyak investor yang berpikir untuk mengambil sedikit keuntungan," Ujar Jim Paulson Kepala Strategi Investasi The Leuthold Group.
Di China Daratan, Indeks SSE turun tipis 0,15%. Penurunan SSE terjadi meskipun adanya sentimen positif berupa keputusan Bank Sentral China pada Jumat ini (5/6/20) untuk menyuntik dana sebesar 150 miliar yuan ke perbankan melalui perjanjian pembelian kembali (repurchase agreement) alias repo dalam tujuh hari, dan menahan suku bunga sebesar 2,20%.
Sedangkan di Jepang, Indeks Nikkei anjlok 0,35% setelah Biro Statistik Jepang merilis data pengeluaran rumah tangga yang turun 11,1% dari April tahun lalu, angka ini memang lebih baik dari perkiraan rata-rata yang berkisar di angka 15,4%.
Banyak analis yang berpendapat konsumsi akan turun di level terendahnya pada bulan April atau Mei setelah bulan lalu Jepang membuka perekonomiannya kembali.
"Kecuali vaksin sudah ditemukan, pemulihan yang kuat tidak akan terjadi dalam waktu mendatang," ujar Takeshi Minami, kepala ekonom Norichukin Research Institute.
"Banyak orang terkena PHK dan tidak dapat pekerjaan pada April lalu saat adanya karantina, tingkat upah pasti kemungkinan akan turun, yang akan memberatkan tingkat konsumsi," ujar Yoshiki Shinke, kepala ekonom Dai-ichi Life Research Institute.
"Ekonomi Jepang akan membaik July-September bila tidak ada infeksi lanjutan. Akan tetapi perlu sampai tahun 2023 bahkan 2024 untuk kembali ke level sebelum terjadinya pandemi Covid."
Dari negara tetangga Singapura, Indeks STI sementara naik 0,53% sambil menunggu data penjualan ritel pada bulan April, pada bulan Maret sendiri penjualan ritel turun 13,3% dibanding bulan Maret tahun lalu.
Di negara lain di Asia seperti Negara Ginseng Korea indeks Kospi naik 0,68% dan di Hong Kong Indeks Hang Seng turun 0,04%. Sementara itu dari dalam negeri pada 10:00 WIB Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau turun 0,40% di level 4.896,95 dan menjadi yang terburuk diantara bursa besar di kawasan Benua Kuning.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp) Next Article Banjir Sentimen Positif, Indeks Nikkei & Kospi Melesat!