
Covid-19 Mengadang, Investor Ritel Saham Malah Bertambah lho

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah pandemi Covid-19, perusahaan sekuritas terus gencar meningkatkan jumlah investor domestik. Selain memperdalam pasar, investor ritel domestik juga menjadi peredam kejut (shock breaker) agar pasar saham tidak semakin tertekan kala investor asing mencatatkan arus modal keluar akibat ketidakpastian pandemi.
Setidaknya ada dua perusahaan sekuritas yang terus massif menjaring investor ritel. PT Indo Premier Sekuritas, misalnya menargetkan penambahan 40% investor ritel dengan mengembangkan aplikasi super (super apps). Sedangkan nilai transaksi ritel diperkirakan meningkat 30%.
"Kita menargetkan sekitar 40% persen penambahan nasabah ritel per hari untuk 12 bulan ke depan," kata Moleonoto The, dalam acara webinar, Rabu (3/6/2020).
Menurut Moleonoto, pengembangan aplikasi di ponsel akan lebih mudah dijangkau oleh investor ritel dari sebelumnya hanya diakses melalui desktop, terlebih di masa kenormalan baru, teknologi akan semakin memudahkan dalam berinvestasi.
Saat CNBC Indonesia menjajal aplikasi bernama IPOT ini, nasabah bisa langsung membuka Rekening Dana Nasabah (RDN) secara daring. IPOT juga membidik nasabah dari kalangan usia produktif.
Sementara itu, di tengah pandemi, minat investor dalam berinvestasi juga mengalami peningkatan. PT Mandiri Sekuritas mencatat, dalam 4 bulan pertama tahun ini, ada penambahan 11.000 nasabah baru untuk segmen ritel. Nilai transaksi juga meningkat hampir dua kali lipat dibanding rerata transaksi Januari 2020.
Direktur Mandiri Sekuritas, Theodora VN Manik mengatakan, pandemi Covid-19 mengubah perilaku masyarakat untuk lebih adaptif terhadap teknologi, tidak terkecuali dalam pemanfaatan teknologi untuk berinvestasi.
"Situasi saat ini mendorong masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya mengelola keuangan dengan baik guna mengantisipasi kebutuhan di masa depan," kata Theodora, Rabu (3/6/2020).
Saat ini Mandiri Sekuritas memiliki 133.000 nasabah ritel dengan 90% nasabah berinvestasi secara daring.
Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan, pasar modal membutuhkan peran serta anggota bursa untuk mengembangkan platform yang memudahkan investor ritel berinvestasi.
Apalagi, kata dia, peran investor domestik sangat penting untuk menjaga pasar saham tetap stabil ketika investor asing mencatatkan aksi jual yang cukup besar sejak awal tahun ini.
"Masa depan pasar modal ada di tangan domestik ritel, dari waktu ke waktu dalam situasi pasar modal mengalami lonjakan, atau kontraksi karena ancaman krisis dan dampak kemungkukan resesi, yang menjadi shock breaker atau ketahanan pasar adalah dari kalangan investor ritel domestik," tuturnya.
(tas/tas) Next Article IHSG Lagi Loyo, Jadi Peluang Investor Lokal Borong Saham
