Banjir Sentimen Positif, Indeks Nikkei & Kospi Melesat!

Tri Putra, CNBC Indonesia
03 June 2020 07:49
People walk past an electronic stock board showing Japan's Nikkei 225 index at a securities firm in Tokyo Wednesday, Dec. 11, 2019. Asian stock markets have risen following a report President Donald Trump plans to delay a tariff hike on Chinese goods. (AP Photo/Eugene Hoshiko)
Foto: Bursa Jepang (Nikkei). (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham di kawasan Asia pada perdagangan awal Rabu ini (3/6/2020) berhasil dibuka di zona hijau melanjutkan penguatan hari sebelumnya. Kenaikan ini menyusul optimisnya para pelaku pasar dengan rilis data di Benua Kuning setelah dibukanya kembali ekonomi.

Data CNBC mencatat, saham-saham di bursa Asia melonjak pada perdagangan Rabu pagi, seiring dengan optimisme atas pembukaan kembali ekonomi. Apalagi pihak berwenang juga mulai memudahkan langkah-langkah pelonggaran penguncian atau lockdown yang disebabkan oleh virus corona.

Indeks Nikkei 225 di Jepang memimpin kenaikan di antara pasar saham utama di kawasan Asia. Nikkei di Bursa Tokyo melonjak 2,05% di awal perdagangan karena saham-saham emiten unggulan seperti Fast Retailing melonjak 3,63%. Indeks Topix juga menguat 1,39%.

Di Korea Selatan, Kospi naik 1,37% karena harga saham pembuat mobil Hyundai Motor melonjak mencapai 4%. Bursa saham di Australia juga naik lebih tinggi, dengan indeks acuan S&P/ASX 200 naik 0,76%. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan naik 0,49%.


Perkembangan seputar pembukaan kembali ekonomi kemungkinan terus dipantau oleh investor pada hari Rabu ini. "Investor tetap pada suasana optimistis, fokus pada prospek pembukaan kembali ekonomi yang didukung oleh statistik Covid-19 yang secara luas terus menyarankan adanya pembukaan kembali ekonomi," kata analis di National Australia Bank dalam sebuah catatan, dilansir CNBC.

Kemarin, Kospi berhasil menanjak sebesar 1,07% setelah Korea National Statistical Office merilis data Consumer Price Index (CPI) bulan Mei yang menunjukkan terjadinya deflasi 0,3%. Angka ini hanya 0,1% lebih buruk dari prediksi konsensus. Sedangkan rilis terbaru Gross Domestic Product (GDP) kuartal-I Negara Ginseng menunjukkan terjadinya kontraksi 1,3%. Angka ini juga 0,1% lebih buruk dari konsensus.

Sedangkan di China Daratan, Indeks Shanghai Stock Exchange berhasil ditutup naik 0,20% kemarin setelah tensi Amerika Serikat (AS)-China semakin meningkat. Kabar terakhir Beijing memerintahkan BUMN China untuk menunda pembelian kacang kedelai dan daging babi dari AS.

Sementara itu China Association of Automobile (CAAM) memprediksi penjualan kendaraan bermotor di China akan meningkat sebanyak 11,7% di bulan Mei.

Pada bulan April sendiri penjualan kendaraan bermotor di China naik 4,4% dibanding bulan sebelumnya. Dengan meningkatnya penjualan kendaraan bermotor ini, para pelaku pasar berpendapat bahwa pelan-pelan daya beli masyarakat China telah pulih setelah dihantam virus corona.



Di Hong Kong, kemarin Indeks Hang Seng berhasil terbang 1,11% setelah para pelaku pasar lega terhadap pernyataan Presiden AS Donald Trump yang tidak langsung memutus hubungan spesial dengan Hong Kong sehingga membuka ruang diskusi antara Washington-Beijing. Para pelaku pasar sendiri berspekulasi Washington tidak akan sembarangan melakukan langkah yang ekstrim terhadap Hong Kong.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]




(trp/trp) Next Article Bursa Asia Terbang, Singapura Jet Lag Sendirian!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular