Optimisme New Normal Bawa Harapan, Rupiah Berbalik Menguat!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
29 May 2020 10:37
money changer
Ilustrasi Money Changer (REUTERS/Johannes P. Christo)
Investor semakin yakin bahwa serangan virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) terus mereda sehingga aktivitas publik bisa mulai dibuka kembali. Beberapa negara di Asia seperti Jepang, Korea Selatan, sampai Vietnam sudah melonggarkan kebijakan pembatasan sosial (social distancing).


Namun walau sudah ada pelonggaran, bukan berarti aktivitas masyarakat sudah kembali seperti dulu. Virus corona yang belum ada vaksin dan obatnya membuat masyarakat masih harus hidup berdampingan dengan virus mematikan asal Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Repulik Rakyat China ini.

Oleh karena itu, berbagai pembatasan dan protokol kesehatan harus tetap ditegakkan. Pengukuran suhu tubuh, penambahan fasilitas sanitasi, menjaga jarak antar-manusia, wajib pakai masker, sampai pengurangan meja di restoran adalah jalan berkompromi dengan virus corona. Inilah yang disebut the new normal.

Namun aktivitas seperti ini masih jauh lebih baik ketimbang tidak ada apa-apa. Ada harapan ekonomi bisa pulih kembali selepas kuartal II-2020.

"Dengan ekonomi yang bangkit dari pukulan Covid-19, tekanan mereda dan ekonomi akan tumbuh lagi. Dengan begitu, kebijakan extra-ordinary dari otoritas fiskal dan moneter bisa dikurangi," sebut kajian Fitch Solution.

Berbekal the new normal, pelaku pasar optimistis ekonomi bakal bangkit lagi. Optimisme ini akan membawa arus modal asing berdatangan ke pasar keuangan Asia sehingga rupiah mampu berbalik menguat.



TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular