
Buntut Pembekuan RD Sinarmas Asset, CEO Bibit Dicopot
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
28 May 2020 14:02

Jakarta, CNBC Indonesia - CEO PT Bibit Tumbuh Bersama, Wellson Lo dicopot dari jabatannya setelah PT Sinarmas Asset Management (SAM) mempersoalkan beredarnya surat dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait pembekuan tujuh produk reksa dana. SAM juga sempat menyampaikan somasi terkait masalah ini, melalui kantor pengacara Hotman Paris Hutapea.
Dalam pengumumannya, PT Bibit Tumbuh Bersama merombak perubahan struktur kepemimpinan di perusahaan. Sigit Kouwagam, yang sebelumnya menduduki posisi Direktur, ditunjuk sebagai Presiden Direktur menggantikan Wellson Lo.
"Perusahaan melakukan pergantian posisi direktur setelah adanya pertimbangan yang kurang tepat, terkait saran yang dikirimkan Bibit tentang produk reksa dana Sinarmas Asset Management. Langkah pergantian kepemimpinan diambil setelah Bibit menerbitkan surat permintaan maaf secara terbuka pada 27 Mei 2020," tulis manajemen PT Bibit Tumbuh Bersama, dalam siaran pers, Kamis (28/5/2020).
Presiden Direktur Bibit yang baru, Sigit Kouwagam menegaskan perusahaan akan terus fokus memberikan layanan terbaik bagi pengguna aplikasi dan mitra lembaga keuangan. Sesuai dengan sistem S-INVEST tanggal 28 Mei 2020, nasabah sudah dapat kembali melakukan transaksi transaksi subscription dan switching atas produk reksa dana Sinarmas Asset Management seperti sebelumnya.
"Bibit tidak pernah meragukan kemampuan dan kekuatan Sinarmas Asset Management. Saran yang diberikan tentang produk reksa dana Sinarmas Asset Management pada 26 Mei 2020, tidak tepat," ungkap Sigit.
Sebelumnya, Bibit selaku salah satu agen penjual reksa dana Sinarmas Asset menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh nasabah setelah kemarin kuasa hukum SAM, Hotman Paris menyatakan somasi terbuka kepada Bibit atas informasi yang dinilai tidak akurat.
Informasi tersebut menyebutkan ada 7 produk reksa dana Sinarmas yang disuspensi pembelian maupun switching produk reksa dana. Kebijakan suspensi ini mengacu kepada instruksi Otoritas Jasa Keuangan melalui surat edaran pada 20 Mei 2020.
Produk yang reksa dana Sinarmas dibekukan tersebut menurut Bibit antara lain, Danamas Pasti, Danamas Stabil, Danamas Rupiah, Danamas Rupiah Plus. Selanjutnya, Simas Saham Unggulan, Simas Syariah Unggulan dan Simas Syariah Berkembang.
(hps/hps) Next Article OJK Bersih-bersih Lagi, 7 Reksa Dana Sinarmas Asset Dibekukan
Dalam pengumumannya, PT Bibit Tumbuh Bersama merombak perubahan struktur kepemimpinan di perusahaan. Sigit Kouwagam, yang sebelumnya menduduki posisi Direktur, ditunjuk sebagai Presiden Direktur menggantikan Wellson Lo.
"Perusahaan melakukan pergantian posisi direktur setelah adanya pertimbangan yang kurang tepat, terkait saran yang dikirimkan Bibit tentang produk reksa dana Sinarmas Asset Management. Langkah pergantian kepemimpinan diambil setelah Bibit menerbitkan surat permintaan maaf secara terbuka pada 27 Mei 2020," tulis manajemen PT Bibit Tumbuh Bersama, dalam siaran pers, Kamis (28/5/2020).
Presiden Direktur Bibit yang baru, Sigit Kouwagam menegaskan perusahaan akan terus fokus memberikan layanan terbaik bagi pengguna aplikasi dan mitra lembaga keuangan. Sesuai dengan sistem S-INVEST tanggal 28 Mei 2020, nasabah sudah dapat kembali melakukan transaksi transaksi subscription dan switching atas produk reksa dana Sinarmas Asset Management seperti sebelumnya.
Sebelumnya, Bibit selaku salah satu agen penjual reksa dana Sinarmas Asset menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh nasabah setelah kemarin kuasa hukum SAM, Hotman Paris menyatakan somasi terbuka kepada Bibit atas informasi yang dinilai tidak akurat.
Informasi tersebut menyebutkan ada 7 produk reksa dana Sinarmas yang disuspensi pembelian maupun switching produk reksa dana. Kebijakan suspensi ini mengacu kepada instruksi Otoritas Jasa Keuangan melalui surat edaran pada 20 Mei 2020.
Produk yang reksa dana Sinarmas dibekukan tersebut menurut Bibit antara lain, Danamas Pasti, Danamas Stabil, Danamas Rupiah, Danamas Rupiah Plus. Selanjutnya, Simas Saham Unggulan, Simas Syariah Unggulan dan Simas Syariah Berkembang.
(hps/hps) Next Article OJK Bersih-bersih Lagi, 7 Reksa Dana Sinarmas Asset Dibekukan
Most Popular