Tutup 7 Pabrik, Indocement Ramal Penjualan Semen RI Drop 7%

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
28 May 2020 12:47
Ini Alasan Indocement Tutup Sementara 7 Pabrik Saat Pandemi  (CNBC Indonesia TV)
Foto: Ini Alasan Indocement Tutup Sementara 7 Pabrik Saat Pandemi (CNBC Indonesia TV)
Jakarta, CNBC Indonesia - Perlambatan ekonomi domestik akibat kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) menyebabkan ekonomi terkontraksi cukup tajam. Hal ini juga berimbas terhadap lesunya permintaan semen nasional yang diprediksi akan mengalami penurunan tahun ini.

Emiten produsen semen, PT Indocement Tunggal Pakarsa Tbk (INTP) memperkirakan, akan terjadi penurunan volume penjualan semen hingga minus 7% pada tahun ini. Oleh sebab itu, perseroan fokus menjalankan beberapa efisiensi seperti memangkas belanja modal, menutup sebagian operasional pabrik, memangkas gaji untuk level top manajemen hingga 20% guna memastikan tetap bertahan melewati krisis pandemi Covid-19.

"Capex langsung kita cut jadi Rp 1,1 triliun karena demand akan minus 7% ke depan, kita harus menghemat, cash is the king," tutur Direktur Utama Indocement Tunggal Prakarsa, Christian Kartawijaya, kepada CNBC Indonesia, Rabu (28/5/2020).


Seperti diketahui, perseroan memangkas anggaran belanja modal (capital expenditure) pada tahun ini menjadi Rp 1,1 triliun dari proyeksi sebelumnya Rp 1,4 triliun. Pemangkasan belanja modal ini mempertimbangkan dampak dari pandemi Covid-19 yang menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional.

Hal ini terefleksi dari penurunan konsumsi semen secara nasional mengacu Data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) pada kuartal I/2020 sebesar 4,9% dibandingkan periode yang sama tahun 2019.

Tidak hanya itu, perseroan juga menghentikan sementara 7 pabrik perseroan dan menjalankan pabrik lain yang lebih efisien guna menghemat 35% biaya operasional. Saat ini perseroan tercatat memiliki 13 pabrik yang berlokasi di Cirebon dan Citeureup, Jawa Barat.

Meski ada pemangkasan pabrik, Christian menegaskan tetap membayar gaji dan maupun Tunjangan Hari Raya Idul Fitri kepada karyawan tepat waktu pada tahun ini.

"Kami membayar THR full on tome dan full payment," tuturnya lagi.


Perseroan juga memanfaatkan alternatif sumber bahan bakar lain selain batu bara, mengingat biaya dari bahan bakar memberikan andil paling besar bagi industri ini, yakni sekitar 40-50% terhadap biaya operasional.


[Gambas:Video CNBC]




(hps/hps) Next Article Ekonomi Loyo, Indocement Pangkas Belanja Modal Jadi Rp 1,1 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular