Optimistis Ekonomi RI Bakal Pulih, IHSG Bisa ke 5.500

Monica Wareza, CNBC Indonesia
27 May 2020 14:43
Pengunjung melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Kamis, 12 Maret 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 5,01% ke 4.895,75. Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dihentikan sementara (trading halt) setelah  Harga tersebut ke 4.895,75 terjadi pada pukul 15.33 WIB.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: IHSG Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan analis menilai pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sampai akhir tahun bakal bisa menembus level 5.000. Namun demikian pelaku pasar masih menunggu kepastian adanya vaksin Covid-19 yang dinilai dapat menurunkan kecemasan pasar.

Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya mengatakan investor berekspektasi perekonomian dalam negeri akan kembali bergeliat pada kuartal ketiga dan keempat tahun ini. Sentimen ini akan mengembalikan kepercayaan investor untuk masuk kembali ke pasar saham.

"Prediksi akhir tahun IHSG di 5.180 poin ... pendorong IHSG adalah membaiknya perekonomian Indonesia di 3Q20 dan 4Q20," kata Hariyanto kepada CNBC Indonesia, Rabu (27/5/2020).


Dia mengatakan, sentimen normal baru (new normal) yang saat ini dilakukan pemerintah dinilai belum cukup mampu membawa indeks bergerak lebih tinggi. Alias sentimen ini hanya berlaku untuk jangka pendek saja.

Investor masih mencermati penemuan vaksin yang akan mengakhiri penyebaran Covid-19 di dunia.

Lebih optimis lagi, Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi indeks hingga akhir tahun akan melejit lebih tinggi lagi yakni hingga 5.650 poin.



Vice President Samuel Sekuritas Muhamad Alfatih mengatakan prediksi ini dengan menggunakan asumsi earnings per share (EPS) saham-saham mengalami pertumbuhan 0%.

"Menurut Tim Riset SSI, target akhir tahun IHSG base 5650 ... Tim riset SSI biasanya melakukan kalkulasi berdasarkan pendekatan bottom up, yaitu berdasarkan analisis semua emiten dalam coverage untuk kalkulasi IHSG," jelas Alfatih siang ini.

Namun demikian, dia memperkirakan akan terjadi penyesuaian target indeks di tahun ini dengan mempertimbangkan kinerja bank-bank BUMN.

"Secara teknikal, resistance kuat ada di 5.000-5.400-5.500," imbuh dia.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular