
Duh, Usai Lebaran Kurs Poundsterling Balik ke Atas Rp 18.000
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
26 May 2020 20:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar poundsterling (GBP) menguat tajam melawan rupiah pada perdagangan Selasa (26/5/2020) setelah libur hari Raya Idul Fitri usai. Membaiknya sentimen pelaku pasar membuat poundsterling menguat, ditambah lagi dengan penurunan tajam dalam sejak awal April sehingga memicu koreksi teknikal yang membuat poundsterling melesat tinggi hingga kembali ke atas Rp 18.000/GBP
Pada pukul 19:15 WIB, GBP 1 setara Rp 18.179,77, poundsterling melesat 1,66% di pasar spot melansir data Refinitiv. Sejak awal April mata uang negeri Ratu Elizabeth ini sudah ambles 12,38% dan menyentuh level terendah sejak 19 Maret. Hal itu menyebabkan poundsterling menguat tajam pada hari ini.
Di saat yang sama, poundsterling juga menguat 1,31% melawan dolar AS ke US$ 1,2342 berdasarkan data Refinitiv.
Sentimen pelaku pasar saat ini sedang bagus menyusul rencana pemerintah Inggris yang akan melonggarkan kebijakan karantina wilayah (lockdown) mulai 1 Juni. Di mulai dari pasar outdoor dan showroom mobil. Kemudian pada 15 Juni pasar indoor akan diperbolehkan untuk buka kembali.
Selain itu pelaku pasar menyambut baik semakin banyaknya ada vaksin potensial guna menanggulangi virus corona yang membuat perekonomian global menuju jurang resesi.
Perusahaan Bioteknologi asal AS, Novavax Senin kemarin mengatakan memulai uji klinis vaksin virus corona. Novavax memprediksi hasil awal uji klinis tersebut akan dirilis pada bulanm Juli.
Sebelum Novavax, ada Moderna Inc. pada pekan lalu menyatakan hasil uji klinis pertama vaksin cukup positif. Pasalnya, imun atau antibodi dari 8 orang yang diujicobakan mampu menghasilkan antibodi virus corona.
Perusahaan memulai percobaan manusia fase 1 pertama pada Maret dengan 45 sukarelawan, dan telah disetujui untuk segera memulai fase 2, yang akan melakukan pengujian kepada 600 orang pada akhir Mei atau Juni. Jika semuanya berjalan dengan baik, vaksinnya dapat diproduksi pada awal Juli mendatang.
Terbaru, vaksin buatan Moderna diperkirakan akan siap didistribusikan di akhir tahun ini. Hal tersebut diungkapkan oleh dr. Carlos del Rio, yang terlibat dalam studi vaksin tersebut.
"Saya optimis tapi tetap berhati-hati. Perkembangan vaksin kami cukup bagus dan belum pernah terjadi sebelumnya" kata del Rio sebagaimana dilansir CNBC International.
Kemudian ada lagi vaksin Vaksin buatan Beijing Institute Biotechnologies dan CanSino Biological, berhasil memicu antibodi penawar pada puluhan pasien dalam uji klinis tahap awal.
Vaksin yang diberi nama Ad5-nCoV telah diuji coba pada peserta berusia 18 hingga 60 tahun dan menerima dosis rendah, sedang atau tinggi. Ada 36 orang di masing-masing dari tiga kelompok dosis rendah, sedang dan tinggi.
Dalam uji coba vaksin ini, pada hari ke-28, pasien yang mendapat dosis vaksin rendah dan menengah menunjukkan adanya antibodi penawar dibandingkan dengan pasien dalam kelompok dosis tinggi.
"Hasil ini merupakan tonggak penting," ujar Wei Chen, profesor di Institut Bioteknologi Beijing dan pemimpin penelitian kepada para media, seperti dikutip dari CNBC International, Minggu (24/5/2020).
"Namun harus ditafsirkan dengan hati-hati. Tantangan dalam pengembangan vaksin Covid-19 belum pernah terjadi sebelumnya, dan kemampuan untuk memicu respons kekebalan ini tidak selalu menunjukkan bahwa vaksin tersebut akan melindungi manusia dari Covid-19."
Semakin banyak vaksin yang berpotensi menjadi penawar Covid-19 tentunya menjadi kabar bagus, harapan virus corona akan segera lenyap dari muka bumi semakin besar, dan manusia kembali bisa hidup normal.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Sentuh Rp 16.500/US$, Rupiah Terus Terpuruk
Pada pukul 19:15 WIB, GBP 1 setara Rp 18.179,77, poundsterling melesat 1,66% di pasar spot melansir data Refinitiv. Sejak awal April mata uang negeri Ratu Elizabeth ini sudah ambles 12,38% dan menyentuh level terendah sejak 19 Maret. Hal itu menyebabkan poundsterling menguat tajam pada hari ini.
Di saat yang sama, poundsterling juga menguat 1,31% melawan dolar AS ke US$ 1,2342 berdasarkan data Refinitiv.
Sentimen pelaku pasar saat ini sedang bagus menyusul rencana pemerintah Inggris yang akan melonggarkan kebijakan karantina wilayah (lockdown) mulai 1 Juni. Di mulai dari pasar outdoor dan showroom mobil. Kemudian pada 15 Juni pasar indoor akan diperbolehkan untuk buka kembali.
Selain itu pelaku pasar menyambut baik semakin banyaknya ada vaksin potensial guna menanggulangi virus corona yang membuat perekonomian global menuju jurang resesi.
Perusahaan Bioteknologi asal AS, Novavax Senin kemarin mengatakan memulai uji klinis vaksin virus corona. Novavax memprediksi hasil awal uji klinis tersebut akan dirilis pada bulanm Juli.
Sebelum Novavax, ada Moderna Inc. pada pekan lalu menyatakan hasil uji klinis pertama vaksin cukup positif. Pasalnya, imun atau antibodi dari 8 orang yang diujicobakan mampu menghasilkan antibodi virus corona.
Perusahaan memulai percobaan manusia fase 1 pertama pada Maret dengan 45 sukarelawan, dan telah disetujui untuk segera memulai fase 2, yang akan melakukan pengujian kepada 600 orang pada akhir Mei atau Juni. Jika semuanya berjalan dengan baik, vaksinnya dapat diproduksi pada awal Juli mendatang.
Terbaru, vaksin buatan Moderna diperkirakan akan siap didistribusikan di akhir tahun ini. Hal tersebut diungkapkan oleh dr. Carlos del Rio, yang terlibat dalam studi vaksin tersebut.
"Saya optimis tapi tetap berhati-hati. Perkembangan vaksin kami cukup bagus dan belum pernah terjadi sebelumnya" kata del Rio sebagaimana dilansir CNBC International.
Kemudian ada lagi vaksin Vaksin buatan Beijing Institute Biotechnologies dan CanSino Biological, berhasil memicu antibodi penawar pada puluhan pasien dalam uji klinis tahap awal.
Vaksin yang diberi nama Ad5-nCoV telah diuji coba pada peserta berusia 18 hingga 60 tahun dan menerima dosis rendah, sedang atau tinggi. Ada 36 orang di masing-masing dari tiga kelompok dosis rendah, sedang dan tinggi.
Dalam uji coba vaksin ini, pada hari ke-28, pasien yang mendapat dosis vaksin rendah dan menengah menunjukkan adanya antibodi penawar dibandingkan dengan pasien dalam kelompok dosis tinggi.
"Hasil ini merupakan tonggak penting," ujar Wei Chen, profesor di Institut Bioteknologi Beijing dan pemimpin penelitian kepada para media, seperti dikutip dari CNBC International, Minggu (24/5/2020).
"Namun harus ditafsirkan dengan hati-hati. Tantangan dalam pengembangan vaksin Covid-19 belum pernah terjadi sebelumnya, dan kemampuan untuk memicu respons kekebalan ini tidak selalu menunjukkan bahwa vaksin tersebut akan melindungi manusia dari Covid-19."
Semakin banyak vaksin yang berpotensi menjadi penawar Covid-19 tentunya menjadi kabar bagus, harapan virus corona akan segera lenyap dari muka bumi semakin besar, dan manusia kembali bisa hidup normal.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Sentuh Rp 16.500/US$, Rupiah Terus Terpuruk
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular